IDENTIFIKASI JENIS LAMUN BERDASARKAN KARAKTERISTIK SUBSTRAT DI PULAU KAPOPOSANG DAN PULAU PAPANDANGAN KABUPATEN PANGKEP
Abstract
Suci Rahmayanti, 2023 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah jenis lamun berdasarkan karasteristik substratnya dan mengetahui indeks ekologi lamun di Pulau Kapoposang dan Pulau Papandangan Kabupaten Pangkep yang dilaksanakan pada tanggal 09 sampai 20 bulan mei tahun 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode transek kuadran 50 cm x 50 cm dengan jarak antar transek 50 x 50 m dan jarak antar frame kuadran 20 meter. Pengambilan sampel substrat lamun dilakukan dengan cara menggali lamun dalam kisi 50 cm x 50 cm menggunakan sekop sedalam ± 10 cm agar lamun dapat terambil dengan akarnya, dengan jarak 0m 50m dan 100m pengamatan lamun. Selanjutnya dimasukkan ke dalam kantong sampel untuk dianalisis di Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian di Pulau Kapoposang ditemukan jenis 4 lamun (Enhalus accoroides, Cymodocea rotundata, Thalasia hemprichii dan Syringodium isoetifolium) sedangkan di Pulau Papandangan hanya 2 jenis lamun (Cymodocea rotundata dan Thalasia hemprichii) dengan tekstur substrat pasir berlempung. Indeks ekologi lamun di Pulau Kapoposang dan Pulau Papandangan, indeks keanekaragaman dengan nilai 1,62 yang termasuk dalam kategori keragaman sedang, indeks keseragaman dengan nilai 0,81 yang termasuk dalam kategori keseragaman tinggi dan indeks dominansi berada pada 0,37 yang masuk dalam kategori dominansi rendah.
References
Brower, J.E., Zar, J.H. & Von Ende, C.N., 1990. Field and laboratory methods for general ecology. 3rd ed.Wim.C. Brown. PubI. Dubuque 237 pp.
Dahuri, R., Jacub R., Sapta. P.G., dan Sitepu. M.J. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Terpadu. PT Pradnya Paramita, Jakarta.
Fachrul, M.F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara. 87 hlm.
Farhat, H. 2020. Taman Wisata Perairan Kepulauan Kapoposang dan Laut Sekitarnya. Penerbit Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kupang
Hamsiah dan Asbar. 2021. Keragaman Dan Sebaran Lamun Berdasarkan Karakteristik Sedimen Di Perairan Teluk Laikang Kabupaten Takalar. Laporan Hasil Penelitian Dosen Internal. Universitas Muslim Indonesia. Makassar.
Hamsiah, Asbar, Danial, Syahrul, dan Sani. 2020 kondisi dan manfaat ekosistem lamun di Labakkang Kabupaten Pangkep. Jurnal Agribisnis Perikanan– Agrikan, Volume 15 (2): 819-826.
Hardiyanti, S., Umar, M.R., & Priosambodo, D. 2009. Analisis Vegetasi Lamun di Perairan Pantai Mara’bombang Kabupaten Pinrang. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin, Makassar.
Haslindah. 2012. Valuasi Ekonomi Ekosistem Terumbu Karang Taman Wisata Perairan Kapoposang Kabupaten Pangkep. Tesis. PPs Universitas Hasanuddin.
Hutomo, M. 1985. Telaah Ekologik Komunitas Ikan Pada Padang Lamun (Seagrass, Anthophyta) di Perairan Teluk Banten. Disertasi. Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Mason, C.F. 1993. Biology of Freshwater Pollution. Langmas. London.
Nurzahraeni, R.2014. Keanekaragaman Jenis dan Kondisi Padang Lamun di Perairan Pulau Panjang Kepulauan Derawan Kalimantan Timur.
Rasyid, C., 2000. Studi Fisika Kimia Oseanografi untuk Kesesuaian Lahan Budidaya Rumput Laut di Perairan Tanjung Ketapang dan Tanjung Labellang Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Unhas. Makassar.
Soil Survey Staff. 2014. Keys to Soil Taxonomy. Twelfth Edition, 2014. Natu ral Resources Conservation Service-United States Department of Agricultural,Washington DC.362.
Waycott, M., McMahoon, Mellors, J., Calladine, A., Kleine, D. 2004.A Guide to Tropical Seagrasses of the Indo-West Pacific.James Cook University, Townsville Queensland Australia 72.pp
Copyright (c) 2023 JURNAL PELAGIS
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.