FORTIFIKASI KULIT UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) PADA KERUPUK SAGU
Abstract
Kulit udang vaname merupakan limbah kulit udang yang dihasilkan dari limbah rumah tangga, restoran,
industri kerupuk udang, yang masih memiliki aroma udang dan nilai gizi tinggi sehingga digunakan sebagai
campuran makanan. salah satu pemanfaatan limbah kulit udang yang mempunyai prospek untuk dikembangkan
dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi adalah dengan melakukan fortifikasi pada kerupuk sagu. salah satu
pemanfaatan limbah kulit udang yangmempunyai prospek untuk dikembangkan dan memiliki nilai ekonomis
yang tinggi adalah dengan melakukan fortifikasi pada kerupuk sagu Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kandungan protein dan lemak pada produk kerupuk sagu dengan penambahan kulit udang vaname
dan untuk menganalisis respon serta tingkat kesukaan panelis terhadap jumlah penambahan kulit udang pada
kerupuk sagu yang berbeda. Penelitian ini telah dilaksanakan pada pada tanggal 16 - 25 januari 2023 di
Laboratorium Biokimia, Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan 4 (empat) perlakuan
penggunaan jumlah kulit udang yang berbeda dan 3 (tiga) kali ulangan. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui kadar protein, kadar lemak dan nilai organoleptik produk kerupuk sagu kulit udang vaname. Hasil
analisis kadar protein pada produk kerupuk sagu yang memperoleh tertinggi pada penambahan konsentrasi kulit
udang vaname 125gram sebesar 17,70%. Sedangkan pada hasil analisis kadar lemak memperoleh nilai tertinggi
pada penambahan konsentrasi kulit udang vaname 125gram sebesar 2,27%. Hasil uji hedonik pada ekado
dengan fortifikasi kulit udang vaname (Parameter kenampakan, bau, rasa dan tekstur) memiliki nilai rata-rata 6
(Agak suka).
Kata Kunci: Fortifikasi, Udang Vaname dan kerupuk sagu
References
Adriani dan Wirjatmadi. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Kencana. Jakarta
Auliah. A. 2012. Formulasi Kombinasi Tepung Sagu dan Jagung pada Pembuatan Mie.
Jurnal Chemica Vol. 13 Nomor 2 Desember 2012, 33 -38
Badan Standarisasi Nasional. (1999). SNI. 01-2713-1999. Kerupuk Ikan.
Badan Standarisasi Nasional. 2009.SNI 2714.3: Kerpuk Udang Bagian 3:Penangananan
dan Pengolahan BSN Jakarta
Koswara, S. 2009. Seri Teknologi Pangan Populer (Teori Praktek).Teknologi
Pengolahan Roti. e-BookPangan.com.
Hardinsyah., Riyadi, H., Napitupulu, V. 2013. Kecukupan Energi, Protein, Lemak
dan Karbohidrat. Diakses : 25 februari 2023Nugroho, G. 2013. Pengaruh Merk dan Konsentrasi Pupuk Serta Konsetrasi
Sukrosa pada Medium Cair Terhadap Induksi Kentang Varietas
Margahayu.Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Rampengan, V., Dontoh, J. & Sembel, D. T. (1985). Dasar-Dasar Pengawetan
Mutu Pangan. Makassar: Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri
Indonesia Bagian Timur.
Riduwan. (2010). Dasar Dasar Statistika. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan.
Siagian, A. 2003. Pendekatan Fortifikasi Pangan untuk Mengatasi Masalah
Kekurangan Zat Gizi Mikro. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Sumatera Utara
Soeka, Yati Sudaryati dan Triana, Evi. 2016. Pemanfaatan Limbah Kulit Udang
untuk Menghasilkan Ezim Kitinase dari Sreptomyces macrosporeus InaCC
A454. Jurnal Microbiologi. Cibinong
Stone, H dan Joel, L. 2004. Sensory Evaluation Practices, Edisi Ketiga. Elsevier
Academic Press, California, USA
Tahe, S dan Suwoyo, HS. 2011. Pertumbuhan dan Sintasan Udang Vaname
(Litopenaeus Vannamei) dengan Kombinasi Pakan Berbeda dalam Wadah
Terkontrol. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau.
Thalib, A. 2005. Daya Terima Panelis Terhadap Brownies Panggang Berbahan
Baku Tepung Umbi Daluga (Cyrtospermamerkussi (Hassk) (Schott).
Skripsi. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Winarno, F. G. (2008). Kimia Pangan dan Gizi. Bogor: M-Brio press.
Yusuf, N. 2011. Karakterisasi Gizi Dan Pendugaan Umur Simpan Savory Chips
Ikan Nike (Awaous melanocephalus) (Tesis). Bogor: Sekolah Pasca
Sarjana,Institut Pertanian Bogor.