Analisis Perubahan dan Faktor Penyebab Kerusakan Garis Pantai Di Ujung Tape Kabupaten Pinrang
Abstract
Perubahan pesisir merupakan salah satu jenis dinamika kawasan pantai yang terjadi tanpa henti. Perubahan pantai yang terjadi pada wilayah tepi laut antara lain disintegrasi sisi laut (scraped spot) dan perluasan pantai (sedimentasi atau pertumbuhan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju dan luas perubahan pantai selama beberapa tahun terakhir di wilayah sisi Samudera Ujung Tape, Rezim Pinrang. Metode yang digunakan adalah metode overlay atau penumpukan tumpeng citra Landsat -8 dan observasi lapangan. Berdasarkan hasil penelitian di kawasan pesisir Pantai Ujung Tape selama kurun waktu 5 periode dengan rata-rata laju abrasi -14,3 m/tahun dan akresi 7,45 m/tahun. Sedangkan luas abrasi -1,8 Ha dan akresi 0,45 Ha disebabkan oleh faktor alam dan manusia. Faktor alogenik meliputi gelombang, arus laut, dan pasang surut. Sedangkan unsur antropogenik memisahkan air atau merusak ombak, kurangnya tanaman bakau, pengumpulan sampah di sekitar kawasan tepi pantai Ujung Tape, dan pengembangan lahan. Kedua variabel ini saling berkaitan dan membawa perubahan terhadap laju dan luas pantai
References
Arief, M., G. Winarso, & T. Prayogo. 2011. Kajian perubahan garis pantai menggunakan data satelit Landsat di Kabu paten Kendal. J. Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital, 8(1): 71-70.
Danial. 2021. Kajian Perubahan Garis Pantai Dengan Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh Di Wilayah Pesisir Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai. Jurnal : Journal Of Indonesian Tropical Fisheries (JOINT-FISH), 4 (1). Pp. 36-47.
Winarso, G., Judijanto, Budhiman, S., 2001. The Potential Application Remote Sensing Data for Coastal Study. Presented at the 22nd Asian Confrence on Remote Sensing, Singapore, pp. 1-5.