https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/jiwall/issue/feed JURNAL ILMIAH WAHANA LAUT LESTARI (JIWaLL) 2024-04-29T05:42:01+00:00 Danial Sultan jiwall@umi.ac.id Open Journal Systems <p><strong>JURNAL Ilmiah Wahana Laut Lestari (JIWaLL) : </strong>Jurnal Perikanan, Ilmu dan Tekonologi Kelautan, Konservasi sumberdaya kelautan, pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut, &nbsp;perencanaan fasilitas pantai dan laut, perencanaan dan pengolahan hasil perikanan, eksplorasi sumber daya hayati perikanan dan kelautan, pemetaan sumber daya perikanan dan keluatan, manajemen perikanan tangkap, memuat hasil-hasil penelitian/kajian yang meliputi aspek teknologi, manajemen, sosial ekonomi perikanan, kebijakan perikanan, pesisir dan laut.</p> <p>Jurnal ini diterbitkan oleh <strong><em>Program Studi Ilmu Kelautan,</em></strong> <strong><em>Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Muslim Indonesia</em></strong> Makassar, Sulawesi Selatan dengan jadwal penerbitan 2 (dua) kali dalam satu tahun (bulan Februari dan Agustus) dengan tujuan menyebarluaskan informasi hasil-hasil penelitian tentang Pengelolaan sumberdaya Pesisir dan laut, Perkembangan Teknologi, Biologi Perikanan dan Kelautan, Penanganan dan pengolahan hasil perikanan dan pesisir laut, Manajemen perikanan tangkap, Eksplorasi sumber daya hayati perikanan dan kelautan, pemetaan sumber daya perikanan dan keluatan, Kebijakan pembangunan perikanan dan pesisir, Sosial ekonomi perikanan, dan Kewirausahaan/agribisnis.</p> <p>Naskah yang dimuat dalam jurnal ini terutama berasal dari penelitian maupun kajian konseptual yang dilakukan oleh mahasiswa dan staf pengajar/akademisi dari berbagai universitas di Indonesia, para peneliti di berbagai bidang lembaga pemerintahan dan pemerhati masalah Pesisir dan Kelautan, Konservasi sumberdaya pesisr dan Laut, perikanan, teknologi perikanan, eksplorasi Sumberdaya Perikanan.</p> https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/jiwall/article/view/312 Keanekaragaman dan Pola Sebaran Fauna pada Ekosistem Mangrove Di Pesisir Labakkang Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan 2024-03-07T07:13:34+00:00 Hamsiah Hamsiah hamsiah.hamsiahi@umi.ac.id Asmidar Asmidar hamsiah.hamsiahi@umi.ac.id Kasmawati Kasmawati hamsiah.hamsiahi@umi.ac.id <p>Ekosistem ini mempunyai fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove antara lain: pelindung garis pantai, mencegah intrusi air laut, habitat, tempat mencari makan (<em>feeding ground</em>), tempat asuhan dan pembesaran (<em>nursery ground</em>), tempat pemijahan (<em>spawning ground</em>) bagi aneka biota perairan, serta sebagai pengatur iklim mikro. Tujuan penelitian menganalisis komposisi jenis, indeks ekologi dan pola sebaran fauna yang berasosiasi pada ekosistem mangrove. Pengambilan sampel moluska menggunakan metode quadrate sampling secara purposive sampling dengan memperhatikan spesies mangrove yang terdapat dalam plot pengamatan. Hasil yang diperoleh adalah jumlah jenis fauna pada ekosistem mangrove ditemukan sebanyak 5 kelas dengan jumlah jenis sebanyak 24 jenis dan jumlah individu secara keseluruhan pada semua stasiun pengamatan sebanyak 265 individu. Keanekaragaman ditemukan keanekaragaman/diversitas di dapatkan sebesar 4,1890 yang berarti termasuk perairan pesisir Labakkang memiliki keanekaragaman fauna yang tinggi dengan pola sebaran pada umumnya mengelompok.</p> 2023-08-15T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/jiwall/article/view/313 Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan Infrastruktur Penataan Kawasan Pesisir Pantai Cempae 2024-03-15T02:59:44+00:00 Damis Damis damis.jumardi@gmail.com Surianti Surianti damis.jumardi@gmail.com Hasrianti Hasrianti damis.jumardi@gmail.com A. Rini Sahni Putri damis.jumardi@gmail.com Aksal Mursalat damis.jumardi@gmail.com <p>Persepsi merupakan tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi guna memberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan hal ini dapat dilihat dari adanya pend apat-pendapat untuk mengelola &nbsp;dan &nbsp;memanfaatkan &nbsp;sumber &nbsp;daya &nbsp;yang &nbsp;tersedia &nbsp;untuk &nbsp;dapat &nbsp;meningkatkan &nbsp;mutu &nbsp;kehi dupan masyarakat. Sumber daya bukan tidak terbatas baik jumlah maupun kualitasnya, sedangkan kebutuhan dan pemanfaatan sumber daya tersebut semakin meningkat akibat meningkatnya jumlah penduduk serta kebutuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap pembangunan insfrastruktur penataan kawasan pesisir pantai Cempae studi pada masyarakat Di Kelurahan Cempae, dalam pembahasan ini, hal-hal yang dilihat dan dianggap dapat melihat kedisiplinan kerja pegawai terdiri dari 2 faktor yaitu persepsi positif dan persepsi negatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampel purposive sampling. Informan yang ditetapkan adalah 10 orang masyarakat Di Kelurahan Cempae Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif untuk memberikan gambaran yang jelas, logis dan akurat mengenai hasil pengumpulan data. Berdasarkan dari hasil wawancara dan hasil observasi yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa persepsi positif yang di dapat a dalah masyarakat sangat mendukung dengan adanya pembangunan tersebut, karena pembangunan ini dapat menjadi pusat nomor 1 di Kota Parepare serta dapat meningkatkan perekonomian, dan diharapakan menjadi destinasi wisata baru di Kota Parepare, sedangkan persepsi negatif dengan adannya pembangunan ini masyarakat merasa tengganggu karena kebanyakan masyarakat yang mata pencaharian nelayan mengeluhn dan&nbsp; polusi udara debu-debu tanah dari penimbunan dan suara mesin yang keras juga mengganggu penduduk sekitar sini.</p> 2023-08-15T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/jiwall/article/view/314 Kajian Valuasi Ekonomi Sumberdaya Hutan Mangrove di Desa Bone Pute Kecamatan Tonra Kabupaten Bone 2024-03-19T07:03:49+00:00 Beddu Tang beddu.tang@umi.ac.id Asmidar Asmidar beddu.tang@umi.ac.id Muhammad Fikri beddu.tang@umi.ac.id <p>Bone Regency is geographically located in an area that is influenced by the coast. The coastal resource ecosystem in Bone Regency is dominated by mangrove forests. Mangrove utilization activities that have been carried out so far are physical utilization in the form of continuous use of wood without any replanting activities.</p> <p>The objectives of this study are: 1) To determine the economic value of mangrove forest resources in Bone Pute Village, Tonra District, Bone Regency. 2) To analyze how much the contribution of mangrove forest resources is to the community in the research area of ​​Bone Pute Village, Tonra District, Bone Regency. while the expected benefits of this research are as follows: 1) The results of this study can provide information on the economic value of mangrove forest resources to the community in Bone Pute Village, Tonra District, Bone Regency. 2) For local governments, as input in making policies, planning and managing mangrove forest resources. 3) The knowledge of this research can be used as a reference in the management and development of mangrove ecosystems in other sectors.This research was conducted in the village of Bone Pute, Tonra District, Bone Regency, South Sulawesi Province. The research activity lasted for 6 (six) months, from May to July 2017. From the results of the research it was found that the Total Economic Value of the mangrove ecosystem in Bone Pute Village, Tonra District, Bone Regency with an area of ​​15.20 ha amounted to Rp. 499,469,964, -/year, while the direct benefits of the mangrove ecosystem for the community made the largest contribution, namely Rp. 336,864,000, -/year, indirect benefits of Rp. 128,468,690, existence benefits of Rp. Rp. 31,032,894, while the optional benefits contributed very little, namely Rp. 3,104,220. The potential of mangrove forests in the mangrove forest area of ​​Bone Pute Village, Tonra District, Bone Regency with an area of ​​15.2 ha, and has a contribution to the community in the mangrove forest area of ​​81.13% of the total economic value of mangrove forests / year</p> 2023-08-15T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/jiwall/article/view/316 Pendugaan Sebaran Klorofil-A dan Suhu Permukaan Air Laut untuk Menentukan Fishing Ground dengan Menggunakan Teknologi Pengindraan Jauh di Perairan Pantai Barat Sulawesi Selatan 2024-04-27T06:46:31+00:00 Asmidar Asmidar asmidar.asmidar@umi.ac.id Danial Danial asmidar.asmidar@umi.ac.id Rismang Rismang asmidar.asmidar@umi.ac.id <p>Estimation of Chlorophyll-A Distribution and Sea Surface Temperature to Determine Fishing Ground Areas Using Remote Sensing Technology in West Coast Waters of South Sulawesi. The aim of this research is to study the distribution patterns of Chlorophyll-a and Sea Surface Temperature, and their relationship with potential fishing ground areas in the waters. West coast of South Sulawesi by utilizing Remote Sensing technology. The methodology used includes several stages, namely data collection of fashionable oceancolor 8 Day Chlorophyill Concentration and 8 Day Surface Temperature level 3 satellite imagery data with a resolution of 9 km, which is then carried out further processing using mapping software. The implementation of this research took place on May 1, 2015 until June 30 2015. The results of the study showed that in May - June 2015 there was a decrease in sea surface temperature of 1.35°C where the monthly average sea surface temperature ranged from 26.72° - 31.16°C. Sea Surface Temperature was relatively high in the first week of May 2015 compared to the following weeks during May – June. Chlorophyll-a concentration in the study area ranged from 0.06 – 3.34 mg/m³ based on the average. The relatively high concentration of Chlorophyll-a occurred on the second week of June 2015. The most potential Fishing Ground area was in June 2015 with the coordinates of 117° West – 119.5° East with a temperature range ranging from 27.06° – 29.04° C and 0.2 – 0.28 mg/m³ for the range of Chlorophyll-a concentrations.</p> 2023-08-15T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/jiwall/article/view/315 Analisis Kesesuaian Wisata Pantai di Pulau Beras Basah Kelurahan Bontang Lestari Kecamatan Bontang Selatan Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur 2024-03-21T06:12:35+00:00 Ramadhani F BN fhadylahramadhani_bn@yahoo.com Danial Danial fhadylahramadhani_bn@yahoo.com Syahrul Syahrul fhadylahramadhani_bn@yahoo.com <p>Kota Bontang merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Kota Bontang terletak antara 117°23' sampai dengan 117°38' Bujur Timur dan 0°01' sampai dengan 0°12' Lintang Utara. Luas wilayah sebesar 49.757 Ha. Pulau Beras Basah merupakan objek wisata kebanggaan kota bontang. Selain karena pulaunya yang indah dengan hamparan pasir putih serta luas pulau yang kurang lebih sebesar lapangan sepak bola dengan vegetasi pohon kelapa hampir diseluruh daratan pulau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks kesesuaian lahan wisata (IKW) Pantai Pulau Beras Basah Kelurahan Bontang Lestari Kecamatan Bontang Selatan Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) yang diperoleh dari hasil pengukuran parameter-parameter untuk kategori rekreasi pantai di Pulau Beras Basah Tergolong dengan kategori S1 (Sangat Sesuai) yakni pada Stasiun I (Utara) pantai Pulau Beras Basah dengan nilai IKW sebesar 2.66 yang tergolong dalam kategori Sangat Sesuai, Sedangkan hasil dari pengukuran parameter di Stasiun II (Selatan) pantai Pulau Beras Basah dengan nilai IKW sebesar 3 tergolong dalam kategori Sangat Sesuai dengan nilai rata-rata Indeks Kesesuaian Wisata Pantai sebesar 2,83.</p> 2024-03-21T06:12:34+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/jiwall/article/view/421 Analisis Produksi Dan Laju Dekomposisi Serasah Pada Jenis Mangrove Avicennia Alba Dan Rhizophora Mucronata Di Kelurahan Takkalala Kecamatan Wara Selatan Kota Palopo 2024-03-25T03:10:20+00:00 Rahul Abmi rahulabmi@gmail.com Asbar Asbar asbar.asbar@umi.ac.id Rustam Rustam rustam.rustam@umi.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah produksi serasah pada jenis mangrove R. mucronata dan A. alba serta Mengetahui laju dekomposisi serasah pada jenis mangrove R. mucronata dan A. alba di Kelurahan Takkalala Kecamatan Wara Selatan Kota Palopo Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April – Mei 2023. Jangka waktu tersebut meliputi studi literatur, pengambilan data di lapangan. Pengambilan data produksi serasah metode yang umum digunakan untuk pengambilan data produksi serasah adalah metode litter-trap atau jaring penampung serasah serta laju dekomposisi serasah pengukuran laju dekomposisi serasah dilaksanakan bersamaan dengan mulai dilakukannya penelitian produktivitas serasah selama 1 bulan dengan interval waktu pengambilan selama 10 hari. Berdasarkan hasil penelitian Produktivitas serasah mangrove Rhizophora mucronata menghasilkan rata rata yakni 2,76 gr/m2/hari (10,07 ton/ha/tahun), dimana serasah pada mangrove Avicennia alba menghasilkan produksi serasa mangrove 2,72 gr/m2/hari (9,91 ton/ha/tahun). Total produksi serasah mangrove <em>R. mucronata </em>sebesar 149,8 ton/ha/tahun dan total produksi A. alba sebesar 138,74 ton/ha/tahun serta laju dekomposisi serasah daun mangrove selama penelitian memperlihatkan bahwa <em>A. alba </em>mengalami laju dekomposisi lebih cepat (0,19 gr/hr) dibandingkan <em>R. mucronata </em>(0.17 gr/hr).</p> 2023-08-15T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/jiwall/article/view/375 Keanekaragaman Biota Penempel Yang Berasosiasi Dengan Ekosistem Mangrove Di Pantai Puntondo Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan 2024-04-29T05:42:01+00:00 Arief Umardi Wicaksono ariefumardiw01@gmail.com Hamsiah Hamsiah hamsiah@umi.ac.id Kamil Yusuf kamil.yusuf@gmail.com <p>Pada saat ini, ekosistem mangrove semakin terancam kehidupannya. Ekosistem mangrove harus tetap dijaga untuk perlindungan suatu kawasan lindung, karena secara global penting bagi produktivitas lingkungan pesisir. Hutan mangrove merupakan rumah bagi organisme air seperti berbagai jenis molusca, echinodermata, ikan, Crustacea, burung, tumbuhan epifit dan berbagai biota lainnya, salah satunya adalah biota penempel. Biota penempel terdiri dari bakteri, binatang, dan tumbuhan. Biota penempel yang penting meliputi teritip, algae, dan hidrozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa jenis dan kepadatan jenis serta indeks ekologi biota penempel berukuran yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove di kawasan mangrove dusun Puntondo. Metode yang digunakan adalah Metode purposive sampling yaitu metode penentuan titik pengambilan sampel yang diambil dengan sengaja dan berdasarkan suatu pertimbangan dan tujuan tertentu, selanjutnya Metode pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kondisi mangrove adalah Metoda Transek Garis dan Petak Contoh (<em>Line Transect Plot</em>), dan pengamatan biota di lakukan dengan metode pengamatan secara langsung berdasarkan plot pengamatan yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukan sebanyak 2 jenis mangrove, yaitu <em>Rhizophora mucronata</em> dan <em>Rhizophora stylosa, </em>sedangkan jumlah jenis biota penempel sebanyak 10 jenis, dengan komposisi jenis tertinggi pada stasiun 1 adalah jenis <em>Nerita undata</em> dengan persentase sebesar 19,85%, <em>Littorea scabra </em>memiliki komposisi jenis tertinggi pada stasiun 2 sebesar 19,30%, serta <em>Nerita undata </em>dengan komposisi jenis tertinggi pada stasiun 3 dengan persentase sebesar 21,64 %. Indeks keanekaragaman yang diperoleh sebesar 2,03, Indeks keseragaman sebesar 0,88, dan nilai indeks dominasi adalah sebesar 0,15.</p> 2023-08-23T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/jiwall/article/view/400 Status Keberlanjutan Pengelolaan Rajungan (Portunus pelagicus) Di Wilayah Perairan Pangkep 2024-03-25T05:52:45+00:00 Muhammadghurav Nuhaiminghiffary Ghiffary ghuravmuhaimin@gmail.com Syahrul Djafar syahrul.syahrul@umi.ac.id Muhammad Yunus muh.yunus.kl@umi.ac.id Muhammad Yusran Lalogau muh.yusran.lalogau@gmail.com <p>Rajungan (Portunus pelagicus) memiliki nilai ekonomis yang signifikan sebagai sumberdaya perikanan, terutama sebagai komoditi ekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Hongkong, Jepang, Malaysia, Taiwan, dan Amerika Serikat. Tingginya permintaan pasar dan harga rajungan memberikan dampak positif pada pendapatan nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai status keberlanjutan sebaran rajungan di Perairan Kabupaten Pangkep. Penelitian dilaksanakan pada bulan februari pada bulan Februari – April 2023, berlokasi di perairan spermonde bagian dalam (inner spermonde) yang secara spesifik pada lokasi penangkapan kepiting rajungan oleh nelayan yang bermukim di Pulau Balang Caddi, Pulau Saugi, dan Pulau Salemo.&nbsp; Metode yang digunakan melibatkan observasi, wawancara survey, dan dokumentasi. Prediksi keberlanjutan rajungan dilakukan dengan menggunakan metode Rapfish, yang berbasis pada Teknik ordinasi dengan menggunakan Multi-Dimensional-Scalling (MDS). Analisis dengan Rapfish mengungkap nilai indeks keberlanjutan untuk dimensi ekologi (37.20).</p> 2023-08-23T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/jiwall/article/view/426 Pengaruh Angin Monson Terhadap Kelayakan Laut Di Teluk Bone Provinsi Sulawesi Selatan 2024-03-26T03:49:56+00:00 Lili Gusalim liligusalim86@gmail.com Asbar Asbar asbar.asbar@umi.ac.id Danial Danial danial.danial@umi.ac.id <p>Penelitian ini dilakukan di Stasiun Maritim Paotere pada Makassar pada bulan Oktober – Desember 2023. Analisis data yang dilakukan yaitu Ketinggian rata-rata Gelombang (SWH), Ketinggian Maksimum Gelombang (MWH), dan kecepatan angin (WS) dengan data Wavewatch-III kemudian diolah menggunakan aplikasi GraDs. Pengaruh angin Munson Timur dan angin Munson Barat terhadap karaketristik gelombang di Teluk Bone Sulawesi Selatan pada saat bulan bulan Maret 2022 - Februari 2023 nelayan harus waspada terhadap adanya potensi gelombang tinggi 2 meter waspada terhadap adanya kecepatan angin 6 – 15 knots dalam Skala Beaufort nomor 2 sampai nomr 4n sedang dan potensi gelombang tinggi 0,5 - 2 meter dengan waktu yang panjang pada bulan Januari, Februari, Juni, Juli Agustus dan Desember. Hubungan tingkat resiko dan keselamatan berlayar berdasarkan karakteristik gelombang pada angin Munson Timur dan angin Munson Barat di Teluk Bone Sulawesi Selatan bulan Maret 2022 - Februari 2023 dengan Standar kesesuaian antara Tinggi Gelombang dengan ukuran Tonase Kapal menunjukkan bahwa wilayah teluk Bone bagian Utara dapat di simpulkan bahwa Sepanjang Tahun aman digunakan untuk kapal &lt;5 GT, untuk Teluk Bone Bagian Tengah aman untuk kapal diatas 5 - 10 GT. Sedangkau untuk Teluk Bone Bagian aman di gunakan untuk kapal 10 – 20 GT. Merupakan ringkasan penelitian berupa bahasa indonesia dan memuat tidak lebih 250 kata dan kata kunci 4-5 kata. Menggunakan Font times new roman ukuran 10.</p> 2023-08-23T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/jiwall/article/view/427 Identifikasi Sampah Laut Di Pesisir Pulau Kodingareng Lompo Kecamatan Sangkarrang Kota Makassar 2024-03-27T02:09:41+00:00 Adriani Adriani adrianiagussalim8@gmail.com Syahrul Djafar syahrul.syahrul@umi.ac.id Muhammad Yunus muh.yunus.kl@umi.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak jenis sampah laut yang ada dikawasan pulau Kodingareng Lompo serta bagaimana cara penanganan sampah laut yang ada di Kawasan Pesisir Pulau Kodingareng Lompo. Pulau Kodingareng Lompo adalah salah satu pulau yang berada di gugusan Kepulauan Spermonde dan secara administrasi masuk pada wilayah Kelurahan Kodingareng, Pulau ini di ini adalah pulau berpenghuni yang berjarak 15 km dari pulau utama kota Makassar. Dalam pengumpulan sumber data, peneliti melakukan pengumpulan sumber data dalam wujud data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian Jenis sampah laut yang pada umunya ditemukan pada lokasi penelitian berupa sampah plastik keras 490%, plastik lunak 807%, kertas/kardus 83%, karet 92%, logam 4%, tali plastik 124%, kaca 52% dan lainnya 17%. Dipulau Kodingareng Lompo tidak memiliki TPA maupun Bank Sampah. Saran berisi kekurangan dari hasil penelitian yang tidak terpiliputi oleh metode penelitian, atau dapat juga berisi kelemahan pesan dan kesan penelitian, untuk di lakukan penelitian kembali dan diharpakan untuk peneliti selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam tentang jenis sampah laut.</p> 2023-08-23T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##