Pengaruh Perendaman Madu Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Maskulinisasi Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepenus)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis perendaman yang optimal terhadap maskulinisasi ikan larva ikan lele, dan tingkat kelangsungan hidup pada ikan yang telah dilakukan perendaman dengan menggunakan dosis madu yang berbeda. Metode penelitian yang digunakanyaitu metode rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. perlakuan yang digunakan menggunakan dosis madu yang berbeda, perlakuan dosis madu yang diberikan yaitu A (tanpa perlakuan), B (5ml/L) C (10m/L) dan D (15ml/L). HasilĀ penelitian ini menunjukkan bahwa PerendamanĀ larva ikan lele menggunakan madu dengan dosis yang berbeda memberikan hasil berpengaruh nyata terhadap maskulinisasi (P<0,05) yaitu A (36,6%), B (54,3%), C (44,3%), dan D (64,66%). Tingkat kelulusan hidup (P>,05) yaitu A (80,0%), B (76,6%), C (61,6%) dan D (56,6%). Pertumbuhan mutlak ikan lele menggunakan madu dengan dosis perendaman yang berbeda memberikan hasil tidak berpengaruh nyata (P>0,05), yaitu A (54,00 gr), B (57,33 gr), C (52,26 gr) dan D (55,95 gr).Perlakuan yang disarankan untuk maskulinisasi yaitu perlakuan D dengan dosis 5 mL madu yaitu dengan hasil presentase maskulinisasi sebanyak 64,4%.
References
Dean W. 2004. Chrysin: Is It An Effective Aromatase Inhibitor. Vitamin Research News.Vol 18, No. 4.http://www.vrp.com [9 Mei 2011]
Ibrahim, A., Syamsuddin., dan Juliana. 2016. Penggunaan Madu dalalm Perendaman Induk Ikan Guppy untuk Jantanisasi Anakan. Jurnal Perikanan dan Kelauan Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo. Vol 4 no 3
Ibrahim. Y., Uswatun. H., Erlita., 2018. Optimalisasi Konsentrasi Hormon 17- aMetiletorene TO Mazkulinization Male Catfish (Clarias sp.) Universitas Teuku Umar. Jurnal Akuakultur. Vol. 2 (1)
Kautsari, N., Rahma, S., dan Dedy, S. (2015). Pengaruh Perendaman Larva Dengan Berbagai Dosis Madu Sumbawa Terhadap Nisbah Jenis Kelamin Dan Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus). Jurnal Ikhtiologi Indonesia. Vol 15(2):99-106.
Novita, E. S. 2013. Penggunaan Madu dalam Optimasi Produksi Ikan Guppy (Poecilia reticulata) Jantan dengan Perendaman Waktu yang Berbeda . Jurnal Penelitian Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta. Padang.
Nurlina dan Zulfikar. 2016. Pengaruh Lama Perendaman Induk Ikan Guppy Betina. Diakses dari http://adinesstarfishl.blogspot.co.id/2015/09/perbedaan-guppy-jantan-dan-betina.html. Pada tanggal 29 Agustus 2020
Matondang, A. H., Basuki, F., & Nugroho, R. A. 2018. Pengaruh lama perendaman induk betina dalam ekstrak purwoceng (pimpinela alpina) terhadap maskulinisasi ikan guppy (Poecilea reticula). Journal Of Aquaculture Managemen and Technology, 7(1), 28-34.
Masyahoro, A., Badrussalam, A. I. (2022). The Response of Growth and Survival Rates of Nile Tilapia (Orechromis niloticus, Linnaeus 1758) Larvae Exposed to Different Colors of Linghts in the controlled Environmrnt: Respon Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila (Oreochromis niloticus< Linnaus 1758) terhadap Warna Cahaya yang Berbeda dalam Wadah Terkontrol. Jurnal Ilmiah AgriSains, 23(1), 28-34.
Syamsunarno, M. B.,& Sunarno, M. T. (2016, May). Budidaya ikan air tawar ramah lingkungan untuk mendukung keberlanjutan penyediaan ikan bagi masyarakat. In Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan. Pembangunan Perikanan Dan Kelautan Dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional. Bandar Lampung. Hal (pp. 1-15)
Wahyuningsih, H., Rachimi., Prasetio, E. 2018. Efektifitas Madu Lebah Terhadap Jantanisasi (Maskulinisasi) dengan Metode Perendaman pada Larva Ikan Nila Merah (Oreochromis sp.). Jurnal Ruaya, Vol. 6(1) : 23-29
Zairn, M.Jr. 2002. Sex Reversal : Memproduksi Benih Ikan Jantan atau Betina. Penebar Swadaya, Jakarta.