STRATEGI PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN SUPPA KABUPATEN PINRANG

  • Damis Damis Univesitas muhammadiyah Rappang
  • Armayani Armayani Univesitas muhammadiyah Rappang
  • Surianti Surianti Univesitas muhammadiyah Rappang
  • Hasrianti Hasrianti Univesitas muhammadiyah Rappang
  • A. Rini Sahni Putri Univesitas muhammadiyah Rappang
  • Muhammad Saenong Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Cultivation, Seaweed, Swot

Abstract

The purpose of this research is to analyze the development strategy of seaweed cultivation to increase seaweed production in the coastal area of Suppa District, Pinrang Regency. This research was conducted in the coastal area of Supa District, Pinrang Regency from May to December 2021. Data collection methods include observations, interviews and documents. The data analysis used is a SWOT analysis. The results showed that the main factors for developing seaweed cultivation business strategies to increase production in the coastal areas of Suppa District, Pinrang Regency, are a) development of aquaculture, b) providing training in stages, c) providing consultations, d) optimizing existing production capacity, e) Expanding planting areas, f) optimizing production, g) increasing funding, h) expanding and maintaining marketing networks.

 

References

Ardiyansyah, R., & Hasanah, N. 2019. Analisis Kebijakan, Strategi dan Analisis SWOT Pengelolaan Usaha Rumput Laut Nelayan Daerah Pesisir Pantai Amal Kota Tarakan. Jurnal Metris, 19(2), 131-138.

[BPS] Pinrang.2015. Kabupaten Pinrang dalam Angkatan 2015. PBS Kabupaten Pinrang

Budiharsono, S., Suaedi, Asbar. 2006. Sistem Perencanaan Pembangunan Kelautan dan Perikanan. Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Sekretariat Jenderal Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta

Damis, D. 2020. Analisis Kesesuaian Dan Daya Dukung Lingkungan Perairan Terhadap Pengembangan Budidaya Rumput Laut Eucheuma Cottonii Di Pesisir Kecamatan Suppa

FAO. 2007. Global aquaculture production search.

Komarudin, Nursahbani, and Ageng Gumilar Arif. 2020. Pengaruh Substitusi Tapioka dengan Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) Terhadap Kualitas Organoleptik Baso Nila Merah. Jurnal Akuatek Vol 2.1 (2021): 32-44.

Prahasta E. 2011. Tutorial ArcGIS Dekstop Untuk Bidang Geodesi Dan Geomatika.Informatika. Bandung.

Prahasta, E. 2002. Sistem Informasi Geografis : Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung : Informatika Bandung.

Putri, A. R. S. 2020. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan Lokasi Budidaya Rumput Laut di Pesisir Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang. ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut, 4(2), 119-124.

Rachmansyah. 2004. Analisis Daya Dukung Lingkungan Perairan Teluk Awarange Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan Bagi Pengembangan Budidaya Bandeng dalam Keramba Jaring Apung. Disertasi, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rusli dan Arham. 2020. "Strategi pengelolaan budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan." Agrokompleks 20.1 (2020): 28-38.

Soebarini S Z. 2003. Prospek Agribisnis Rumput Laut “Euchema cottoni” Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani di Kabupaten Takalar. Tesis. Program Pascasarjana. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Subagyo, H., Nata Suharta, dan Agus B Siswanto. 2000. Tanah-tanah Pertanian di Indonesia. Dalam. Sumberdaya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian. Deptan.

Sujarwo, Permana Ari, and Widitya Putri Fitriyanny. 2016. Pengelolaan Budidaya Rumput Laut Berkelanjutan Untuk Masyarakat Pesisir Pulau Panjang Serang, Banten. Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan 6.2 : 123-134.

Szuster, W.B And H. Albasri. 2010. Site Selection For Grouper Maricultur in Indonesia. Int. J.Fish. Aquac.

Published
2022-06-20