https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/pelagis/issue/feed JURNAL PELAGIS 2024-05-01T14:48:44+00:00 Dr. Ir. Ihsan, M.Si. pelagis@umi.ac.id Open Journal Systems <p style="text-align: justify;">Jurnal teknologi, perencanaan dan pengolahan hasil perikanan dan keluatan, eksplorasi sumber daya hayati perikanan dan kelautan, pemetaan sumber daya perikanan dan keluatan, manajemen perikanan tangkap, memuat hasil-hasil penelitian/kajian yang meliputi aspek teknologi, manajemen, sosial ekonomi perikanan, kebijakan perikanan, pesisir dan laut.</p> https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/pelagis/article/view/285 KOMPOSISI JENIS DAN STRUKTUR UKURAN PANJANG HASIL TANGKAPAN PANCING ULUR DI PULAU SALEMO KABUPATEN PANGKEP 2024-04-29T01:12:36+00:00 Farahdhillah Burhan 07220190027@student.umi.ac.id Hasrun Hasrun hasrun.hasrun@umi.ac.id Muhammad Jamal Muhammadjamal.alwi@umi.ac.id <p>Penelitian ini berjudul Komposisi Jenis dan Struktur Ukuran Panjang Hasil Tangkapan Pancing Ulur Di Pulau Salemo Kabupaten Pangkep. Pulau Salemo Kab. Pangkep Sulawesi Selatan yang terletak di perairan Selat Makassar, Sulawesi Selatan terdiri dari 120 pulauPancing ulur merupakan alat tangkap tradisional untuk menangkap ikan. Selain konstruksinya sederhana, pengoperasiannya juga tidak memerlukan modal yang besar, perkembangan perikanan pancing ulur tidak banyak mengalami kemajuan yang berarti jika dibandingkan dengan alat tangkap lainnya. Tujuan penelitian adalah untuk Mengetahui Komposisi Jenis Hasil Tangkapan Dengan Menggunakan Alat Tangkap Ulur Di Pulau Salemo Kabupaten Pangkep dan Menganalisa Struktur Ukuran Hail Tangkapan Alat Tangkap Pancing Ulur yang tertangkap Di Pulau Salemo Kabupaten Pangkep. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode data primer yang diperoleh secara langsung dari masyarakat melalui observasi dan wawancara. Hasil Jenis ikan yang tertangkap dengan alat tangkap pancing ulur (hand line) di perairan Salemo Kab. Pangkep selama penelitian sebanyak 130 ekor yang terdiri dari 16 jenis spesies ikan. Hasil tangkapan didominasi dengan jenis ikan (Pseudobalistes flavimarginatus) 7,75%, ikan (acanthurus xanthoopterus) 20,16% dan Ikan (Epinephelus fuscoguttatus ) 10,85% sedangkan yang lainnya silver moony (Monodactylus argenteus ) 4,65% , ikan (Epinephelus fuscoguttatus) 3,10 %, ikan(pinephelus coioides) 4,65% , jenaha (Lutjanus argentimaculatus forsscal) 1,55% , ikan(Epinephelus polyphekadion) 6,20%, baronang lingkis (Siganus canaliculatus) 5,43%, ikan (Scarus Croicensis) , ikan kotak (Ostraciidae) 3,10 % dan ikan (Plectropomus leopardus) 3,88 %.</p> 2023-10-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/pelagis/article/view/265 Aspek Biologi Kepiting Putih (Syntripsa flavichela) Di Danau Towuti Kabupaten Luwu Timur 2024-04-29T01:10:00+00:00 Nurhalisa Nurhalisa nurhalisa@gmail.com Muhammad Jamal Muhammadjamal.alwi@umi.ac.id Ernaningsih Ernaningsih ernaningsih.ernaningsih@umi.ac.id <p>Danau Towuti adalah danau tektonik yang merupakan danau air tawar terbesar di Indonesia setelah danau Toba, Danau ini memiliki 6 spesies kerang (Tylomelania), 3 spesies kepiting (Gecarcinucidae), 6 spesies udang dan 10 spesies ikan bersirip tajam (Thelmaterinidae). Salah satu jenis kepiting yang ditemukan di danau Towuti adalah Kepiting Putih atau Syntripsa Flavichela. Syntripsa Flavichela merupakan kepiting yang bernilai ekonomis dan umumnya ditangkap sebagai salah satu sumber protein masyarakat setempat. Data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah data primer yang berasal dari pengambilan data di lapangan berupa pengukuran lebar karapaks dan bobot kepiting putih, jenis kelamin, dan tingkat kematangan gonad. Pengambilan sampel dilakukan seminggu 1-2 kali dengan metode bertingkat (Stratified Random Sampling). Pengambilan sampel kepiting di Danau Towuti dilakukan dengan cara menyelam pada kedalaman 1 – 7 meter dan jarak daerah pengambilan sampel sejauh 20 meter. Alat yang digunakan yaitu kaca mata selam, kaos tangan dan baskom yang disimpan mengapung untuk menyimpan kepiting yang tertangkap. Kepiting putih (S. flavichela) yang berukuran kecil biasanya banyak ditemukan di kedalaman 1 – 3 meter sedangkan kepiting putih (S. flavichela) yang berukuran besar banyak terdapat di kedalaman 4 – 7 meter lebih. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Danau Towuti, Kabupaten Luwu Timur, dapat disimpulkan sebagai berikut : A. Aspek Biologi Kepiting Putih (S. flavichela) 1. Perbandingan nisbah kelamin kepiting putih jantan dan betina adalah 1:1 2. Nilai faktor kondisi kepiting putih jantan 0.1776 - 36.9352 dengan rata – rata 6.8711, sedangkan untuk kepiting putih betina berkisar 0.4690 - 33.6905dengan rata rata 9.4015.</p> 2023-10-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/pelagis/article/view/308 ANALISIS FASILITAS PEABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) UNTIA KOTA MAKASSAR 2024-04-29T01:16:54+00:00 Rusman Warid 7220180034@student.umi.ac.id Ihsan Ihsan ihsan.ihsan@umi.ac.id Hasrun Hasrun hasrun.hasrun@umi.ac.id <p>Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Untia merupakan Pelabuhan Perikanan Nusantara yang terletak di Kota Makassar yang memiliki potensi ekonomi yang besar untuk dikembangkan khususnya sumberdaya pesisir dan laut yang berbasis ekowisata. Tujuan &nbsp;penelitian ini yaitu mengetahui kondisi fasilitas di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Untia Kota Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada Tanggal 18 Oktober s/d 18 November 2022 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Untia Kota Makassar. Penelitian ini digunakan metode analisis deskriptif. Kondisi Fasilitas Pangkalan Pelabuhan Nusantara (PPN) Untia perlu dilakukan Rehabilitas/pengembangan baik dari Fasilitas Pokok, Fasilitas Fungsional dan Fasilitas Penunjang, serta kualitas pelayanan kepada masyarakat.</p> 2023-10-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/pelagis/article/view/306 PRODUKTIVITAS PENANGKAPAN DAN KOMPOSISI JENIS HASIL TANGKAPAN SERO DI KECAMATAN BURAU KABUPATEN LUWU TIMUR 2024-04-29T01:19:53+00:00 Asmin Asmin 07220170019@student.umi.ac.id Muhammad Jamal Muhammadjamal.alwi@umi.ac.id Ihsan Ihsan ihsan.ihsan@umi.ac.id <p>Hasil tangkapan sero merupakan ikan yang tertangkap oleh alat tangkap sero selama 25 trip penangkapan dengan menggunakan masing-masing satu unit sero yaitu sero pada kedalaman 3 meter dan sero pada kedalaman 5 meter yang menghasilkan jenis ikan yaitu Baronang Batik (<em>Siganus vermiculatus</em>), Cumi (<em>Sepioteuthis lessoniana</em>), Kakap Sirip Kuning (<em>Lutjanus madras</em>), Kembung Lelaki (<em>Rastrelliger kanagurta</em>), Baronang Lingkis (<em>Siganus sp</em>), Kepiting Rajungan (<em>Portunus pelagicus</em>), Talang (<em>Scomberiodes lysan</em>), Julung Julung (<em>Hemiramphidae</em>), Kuwe (<em>Carangoides dinema</em>), Peperek (<em>Photopectoralis bindus</em>), Buntal (<em>Tetraodon sp</em>), Bandeng (<em>Chanos Chanos</em>), Barakuda <em>(Sphyraena jello</em>).</p> 2023-10-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/pelagis/article/view/296 Analisis Teknis Finansial Alat Tangkap Pancing Ulur 2024-04-29T01:24:13+00:00 Farahdilla Suci Frastika 07220190002@student.umi.ac.id Hasrun Hasrun hasrun.hasrun@umi.ac.id Kasmawati Kasmawati kasmasaleh@gmail.com <p><strong><em>ABSTRAK</em></strong></p> <p><strong><em>Pulau Salemo Kabupaten Pangkep Sulawesi selatan yang terletak di perairan Selat Makassar, Sulawesi Selatan terdiri dari 120 pulau merupakan salah satu daerah dengan persebaran karang yang cukup luas sebagai penghasil ikan-ikan karang yang jumlahnya cukup besar.</em></strong><strong><em>Tujuan penelitian ini adalah untuk </em></strong><strong><em>mengetahui teknis dan finansial pada alat tangkap Pancing ulur</em></strong><strong><em>. Adapun kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dalam bidang perikanan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah</em></strong><strong><em> data primer dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan metode berupa kuisioner untuk responden dimana pengambilan data menggunakan random sampling</em></strong><strong><em>. </em></strong></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong><em>Pengambilan data dilakukan selama 2 (dua) bulan yang dimulai pada bulan </em></strong><strong><em>April</em></strong><strong><em> 202</em></strong><strong><em>3</em></strong><strong><em> sampai bulan </em></strong><strong><em>Juni</em></strong><strong><em> 202</em></strong><strong><em>3</em></strong><strong><em>. </em></strong><strong><em>Aspek teknis meliputi daerah penangkapan (fishing ground) pancing ulur dengan topografi dasar perairan yaitu berupa pecahan karang. Musim penangkapan dalam setahun yaitu musim puncak pada bulan Mei-Agustus, musim biasa pada bulan September-November dan musim paceklik pada bulan Desember-April. Produksi hasil tangkapan nelayan Pancing ulur di pulau Salemo Kabupaten Pangkep memiliki 16 jenis hasil tangkapan dengan jumlah 130 ekor. Aspek finansial terdiri dari atas rata-rata biaya investasi pancing ulur adalah </em></strong><strong><em>Rp 49.400.000; Rata-rata biaya tetap adalah Rp 77.513.900; yang harus dikeluarkan. Rata-rata biaya tidak tetap nelayan pancing ulur yang memiliki kapal adalah Rp 2.985.000; dan rata-rata biaya tidak tetap nelayan pancing ulur yang tidak&nbsp; memiliki kapal adalah Rp 129.500.000; Rata-rata total biaya usaha penangkapan nelayan pancing ulur yang memiliki kapal Rp 2.985.000; dan&nbsp; rata-rata total biaya usaha penangkapan nelayan pancing ulur yang tidak memiliki kapal Rp 129.500.000; keuntungan rata-rata yang didapat usaha penangkapan nelayan Pancing Ulur yang memiliki kapal&nbsp; yaitu Rp 35.256.933; dan keuntungan rata-rata yang didapat usaha penangkapan nelayan Pancing Ulur yang tidak memiliki kapal&nbsp; yaitu Rp 25.764.800; Rata-rata nilai R/C Ratio usaha Pancing Ulur adalah 6.78 % dan Rata-rata nilai B/C Ratio usaha Pancing Ulur adalah 110.90 % dengan demikian&nbsp; maka usaha pancing ulur layak untuk dikembangkan</em></strong></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> 2023-10-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/pelagis/article/view/https%3A%2F%2Fjurnal.fpik.umi.ac.id%2Findex.php%2Fpelagis%2Farticle%2Fview%2F270 ASPEK BIOLOGI IKAN LEMURU (SARDINELLA LEMURU) YANG DIDARATKAN DI PPI BEBA GALESONG 2024-04-29T01:25:38+00:00 Mutmainnah Mutmainnah mutmainnahabdillahh@gmail.com Andi Asni andi.asni@umi.ac.id Kasmawati Kasmawati kasmawati@umi.ac.id <p>Ikan lemuru (<em>Sardinella lemuru</em>) merupakan salah satu jenis ikan pelagis kecil yang penyebarannya banyak ditemukan di perairan Indonesia. Sumberdaya ikan lemuru merupakan salah satu sumberdaya ikan yang memiliki nilai ekonomis penting di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis aspek biologi perikanan yang meliputi aspek biologi ikan lemuru (<em>Sardinella lemuru</em>) yang di daratkan di TPI Beba Galesong Utara. Pengamatan sex raxio bertujuan untuk mengidentifikasikan jumlah ikan jantan dan ikan betina yang ada di suatu perairan. Hasil penelitian diperoleh ikan lemuru sebanyak 604 ekor, dimana ikan lemuru jantan berjumlah 275 ekor dan ikan lemuru betina 329 ekor. hasil analisis sex raxio secara keseluruhan diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelamin ikan lemuru jantan dan ikan lemuru betina adalah 1,2 : 1 atau perbandingan 45,53 % ikan jantan dan 54,47 % ikan betina. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di PPI Beba Galesong disimpulkan bahwa Sex raxio secara keseluruhan diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelamin ikan lemuru jantan dan ikan lemuru betina adalah 1,2 : 1 atau perbandingan 45,53 % ikan jantan dan 54,47 % ikan betina. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) ikan lemuru jantan diperoleh (TKG) I dominan 45,36 %, (TKG) II dominan 47,74 %, dan (TKG) III 37,29 %. Sedangkan ikan lemuru betina diperoleh adalah (TKG) I dominan 54.64 %, (TKG) II dominan 52,26 %, dan (TKG) dominan 62,71&nbsp; %. Hubungan panjang dan berat ikan lemuru bersifat allometrik negatif (b&lt;3). Sebaran frekuensi panjang ikan lemuru yang di peroleh dari ukuran&nbsp;&nbsp; 10,00 – 20,73 cm, dimana nilai tertinggi diperoleh sebesar 14,86 – 16,84 cm dengan jumlah ikan 109 ekor, sedangkan nilai terendah diperoleh sebesar 10,00 – 10,97 dan 19,73 – 20,73 cm dengan jumlah ikan 3 ekor.</p> 2023-10-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/pelagis/article/view/417 KOMPOSISI JENIS DAN SEBARAN UKURAN HASIL TANGKAP TRAP NET YANG TERTANGKAP DENGAN TRAP NET DI PERAIRAN PANTAI KECAMATAN SEGERI KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN 2024-04-29T01:28:09+00:00 Agustinawati Agustinawati agustinawati@gmail.com Ernaningsih Ernaningsih ernaningsih.ernaningsih@umi.ac.id Ihsan Ihsan ihsan.ihsan@umi.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis&nbsp; dan sebaran ukuran, yang tertangkap dengan trap net di perairan Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2023 bertempat di Perairan Pantai Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekeunder, dianalisis menggunakan komposisi jenis hasil tangkapan dan sebaran ukuran. Hasil penelitian menunjukan bahwa Jenis hasil tangkapan trap net selama 12 Trip sebanyak 17 jenis ikan dan yang terbanyak yaitu jenis ikan Kapas-kapas <em>(Geres punctatus) </em>dengan jumlah 405 Ekor (22,24%) dan yang terendah jenis ikan Nila dengan jumlah 23 Ekor (1,26 %). Ikan Kapas-Kapas <em>(Geres punctatus)</em> yg tertangkap memiliki panjang dengan sebaran ukuran 11,5 – 23 cm dan yang terbanyak tertangkap di panjang kelas 15.1-16.2 cm dengan jumlah 84 Ekor dan terendah tertangakp di panjang kelas 18.7-19.8 cm dengan jumlah 2 ekor, Ikan Kapas-Kapas <em>(Geres punctatus) </em>yang tertangkap memiliki berat dengan sebaran ukuran 34-83,7 gr dan yang terbanyak tertangakp di panjang kelas 78,4-83,7 gr dengan jumlah 145 ekor dan terendah tertangkap di panjang kelas 29,8-35,1, 62.2-67.5, 67.6-72.9 gr dengan jumlah 2 Ekor, Pola Pertumbuhan Ikan Kapas-kapas (<em>Geres punctatus</em>) didapatkan nilai b sebesar 2.0876 (b&lt;3) sehingga merupakan ikan alometrik negatif atau ukuran pertambahan panjang lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan bobot ikan.</p> 2023-10-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/pelagis/article/view/354 KOMPOSISI JENIS TANGKAPAN DAN SHORTENING ALAT TANGKAP JARING INSANG TIGA LAPIS (Trammel net) DI PERAIRAN PULAU SALEMO 2024-04-29T01:28:55+00:00 Abdul Malik Maulana sayalana85@gmail.com Hasrun Hasrun hasrun.hasrun@umi.ac.id Muhammad Jamal Muhammadjamal.alwi@umi.ac.id <p>ABSTRAK</p> <p>Kabupaten Pangkajene Kepulauan terletak dipesisir Pantai Barat Provinsi Sulawesi Selatan. Posisi gugusan astronomisnya antara 40-40’ Lintang Selatan sampai 80-00 Lintang Selatan dan 1100 Bujur Timur sampai 119048’67’’ Bujur Timur. dengan luas 1.112,29 Km<sup>2</sup>. Dengan batas Sebelah Utara Kabupaten Barru, Selatan Kabupaten Maros, Makassar, Timur Kabupaten Bone dan Kabupaten Maros, serta Barat Provinsi Kalimantan Timur, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara Barat serta Bali/Selat Makassar (DPMPTSP SULSEL), Jaring tiga lapis (trammel net) adalah alat tangkap yang terbentuk dari 3 susunan jaring yang dirangkai secara memanjang seperti jaring insang secara umum. bahan bahan yang digunakan pada alat tangkap jaring tiga lapis adalah jaring luar dan dalam nya terbuat dari bahan monofilament, pemberat (sinker) dari timah, pelampung (float) dari karet, tali ris dari tali tambang dan pelampung tanda dari gabus.nilai shortening yang di hasil kan pada jaring tiga lapis di kepulauan salemo dari sebelum pemasangan float line (pelampung) dan sinker line(pemberat) adalah senilai 28.58%. Hasil tangkapan nilai proporsi terbesar ialah ikan Baronang totol <em>(siganus guttatus)</em> dengan jumlah hasil tangkapan sebesar 166 ekor dengan nilai proporsi 34%.Sedangkan hasil tangkapan terkecil ialah ikan bawal ptih (<em>Pampus argenteus</em>) dengan jumlah ikan hasil tangkapan 27 ekor dengan nilai proporsi sebesar 6%.</p> 2023-10-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/pelagis/article/view/394 Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Ikan Kering di Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai 2024-05-01T14:48:44+00:00 Musfita Musfita vitainayah326@gmail.com Andi Asni andi.asni@umi.ac.id Kasmawati Kasmawati kasmawati@umi.ac.id <p>Ikan kering merupakan hasil proses penggaraman dan pengeringan, mempunyai kadar air rendah karena penyerapan oleh garam dan penguapan oleh panas. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan disuhu kamar untuk jangka waktu 3-6 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan kelayakan usaha pengolahan ikan kering yang terdapat di Kelurahan Lappa Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai. Responden dalam penelitian ini adalah 8 kelompok usaha pengolahan ikan kering. Metode analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan, Revenue Cost Ratio (RCR), dan Benefit Cost Ratio (BCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan tertinggi dari usaha pengolahan ikan kering sebesar Rp. 105.846.071 dan pendapatan terendah senilai Rp. 66.832.571. Nilai R/C rasio berkisar dari 2,23-2,41 dan nilai dari B/C rasio berkisar dari 1,23-1,41 maka dapat disimpulkan bahwa usaha pengolahan ikan kering di Kelurahan Lappa menguntungkan dan layak untuk diusahakan.</p> 2023-10-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##