Karakteristik Morfometrik Lamun (Enhalus Acoroides) Di Perairan Desa Bontolebang Kepulauan Selayar

  • Fahranil Zahra Zahra Mahasiswa ilmu kelautan fakultas perikanan dan ilmu kelautan
  • Hamsiah Hamsiah FPIK UMI
  • Beddu Tang FPIK UMI
Keywords: Kerapatan, morfometrik, lamun

Abstract

Lamun (seagrass) merupakan tumbuhan berbiji (angiospermae) yang berbunga dan hidup pada perairan dangkal yang masih mendapatkan cahaya matahari sehingga mampu menghantarkann zat-zat hara, oksigen dan mengangkut metaboliseme lamun pada lingkungan sekitarnya. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah meliputi tahap persiapan, penentuan lokasi penelitian, pengambilan data lamun, dan Pengambilan data parameter lingkungan. Pengambilan data lamun Enhalus acoroides  dilakukan saat air laut mengalami surut dengan kedalaman air antara 5-50 cm dengan menggunakan metode transek kuadran 50 cm x 50 cm pada meter 0 m, 50 m dan 100 m. Pengambilan sampel morfometrik lamun menggunakan kuadran 50 x 50 cm yang terdiri dari 4 plot dilakukan dengan memilih 1 tegakan secara acak per plot nya dengan metode transek kuadran. Setelah terpilih 4 tegakan per stasiun maka dapat diukur morfometrik lamun yaitu panjang akar, panjang rhizome, panjang daun, dan panjang lebar daun. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan Rata-rata kerapatan lamun Enhalus Acoroides dengan nilai yaitu 9,60 ind/m2, rata-rata panjang daun lamun yaitu 60,78 cm, rata-rata lebar daun lamun yaitu 1,52 cm, rata-rata panjang akar lamun yaitu 12,00 cm, dan rata-rata panjang rhizome yaitu 5,11 cm.

References

Fernando, R., W.R. Melani , dan D. Kurniawan. 2019. Pengaruh Laju Sedimentasi Terhadap Kerapatan Lamun di Perairan Beloreng Kelurahan Tembeling Tanjung Kabupaten Bintan. Jurnal Akuatiklestari. 3 (1) : 10-17.

Gusriana, I., F. Lestari, dan D. Kurniawan. 2020. Hubungan Kerapatan Lamun dengan Kepadatan Bivalvia di Perairan Pulau Karas Kecamatan Galang Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau. Student Online Journal (SOJ) UMRAH-Kelautan dan Perikanan. 1 (1) : 18-31.

Hartati, R., Djunaedi A., Hariyadi., Mujiyanto. 2012. Struktur komunitas padang lamun di perairan Pulau Kumbang, Kepulauan Karimunjawa. Ilmu Kelautan. 17 (4): 217-225.

Kiswara W. 2004. Kondisi Padang Lamun (seagrass) di Teluk Banten 1998 – 2001. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi – Lembaga Ilmu Pengetahuan.

Nybakken J.W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Penerbit PT. Gramedia Jakarta.

Purba, R.R., F. Lestari, dan D. Kurniawan. 2018. Hubungan Kerapatan Lamun Dengan Kelimpahan Gastropoda di Perairan Tanah Merah Desa Penaga Kabupaten Bintan. Repository UMRAH. Kepulauan Riau.

Rahman, A. A., Nur, A. I., & Ramli, M. 2016. S` tudi Laju Pertumbuhan Lamun (Enhalus acoroides) di Perairan Pantai Desa Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan), 1(1), 10-16.

Sari, D.P., F. Lestari, dan D. Kurniawan. 2018. Hubungan Kerapatan Lamun Dengan Kepadatan Bivalvia di Perairan Desa Pengudang. Repository UMRAH. Kepulauan Riau.

Tuwo A. 2011, Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut: Pendekatan Ekologi, Sosial-Ekonomi, Keseimbangan, dan Sarana Wilayah, Yogyakarta, Brilian Internasional.

Wagey, B.T. & Sake W. 2013. Variasi Morfometrik Beberapa Jenis Lamun di Perairan Kelurahan Tongkeina Kecamatan Bunaken. Universitas Sam Ratutalangi. Manado. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis 3(1): 36-44.

Zurba, N. 2018. Pengenalan Padang Lamun, Suatu Ekosistem yang Terlupakan. Aceh: Unimal Press. 114 Halaman

Published
2024-08-20