Analisis Karakteristik Fisik Habitat Pantai Tempat Peneluran Penyu Di TWP Pulau Kapoposang Kabupaten Pangkep

  • Erick Eriawan Universitas Muslim Indonesia
  • Asbar Asbar UMI Makassar
  • Danial Danial Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Sarang Semi Alami dan Sarang Alami, Penyu Hijau, Karakteristik Fisik

Abstract

 Apendik I Konvensi Perdagangan Internasional Fauna dan Flora Spesies Terancam. Banyaknya pengaruh dan ancaman yang menghalangi pertumbuhan dan kelangsungan hidup penyu terutama aktifitas manusia merupakan dampak berkurangnya populasi penyu Pada penelitian ini, metode pengambilan data dilakukan untuk mempelajari karakteristik fisik, biologi, dan distribusi sarang yaitu kedalaman sarang semi alami dan sarang alami mengukur kedalaman sarang menggunakan roll meter. Mengukur suhu sarang alami dan sarang semi alami setiap hari menggunakan soil tester dan thermometer dilakukan empat kali sehari pada waktu pagi (06.00-07.00 WIB), siang (12.00-WIB), sore (18.00-19.00 WIB), dan malam hari (23.00-01.00 WIB) dan kelembapan sarang alami dan sarang semi alami mengukur kelembapan sarang menggunakan soil tester dan Berdasarkan hasil penelitian peneliti dapat mengambil kesimpulan yaitu tingkat penetasan telur penyu hijau pada sarang alami dan sarang semi alami yaitu sebesar 56,46%. Parameter yang mempengaruhi tingkat keberhasilan penetasan telur yaitu suhu sarang dengan rata– rata 29℃ - 31℃, kelembapan yang stabil untuk masa inkubasi telur penyu hijau yaitu kering kelembapan yang cocok untuk inkubasi telur penyu hijau yaitu 50 cm. Perbandingan masa inkubasi antara sarang alami dan semi alami, sarang yang efektif untuk penetasan telur penyu yaitu sarang semi alami, karena sarang alami sendiri memiliki ancaman predator yang sangat besar.

Published
2024-06-03