Status Keberlanjutan Pengelolaan Rajungan (Portunus pelagicus) Di Wilayah Perairan Pangkep
Abstract
Rajungan (Portunus pelagicus) memiliki nilai ekonomis yang signifikan sebagai sumberdaya perikanan, terutama sebagai komoditi ekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Hongkong, Jepang, Malaysia, Taiwan, dan Amerika Serikat. Tingginya permintaan pasar dan harga rajungan memberikan dampak positif pada pendapatan nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai status keberlanjutan sebaran rajungan di Perairan Kabupaten Pangkep. Penelitian dilaksanakan pada bulan februari pada bulan Februari – April 2023, berlokasi di perairan spermonde bagian dalam (inner spermonde) yang secara spesifik pada lokasi penangkapan kepiting rajungan oleh nelayan yang bermukim di Pulau Balang Caddi, Pulau Saugi, dan Pulau Salemo. Metode yang digunakan melibatkan observasi, wawancara survey, dan dokumentasi. Prediksi keberlanjutan rajungan dilakukan dengan menggunakan metode Rapfish, yang berbasis pada Teknik ordinasi dengan menggunakan Multi-Dimensional-Scalling (MDS). Analisis dengan Rapfish mengungkap nilai indeks keberlanjutan untuk dimensi ekologi (37.20).
References
Adam, Jaya I, Sondita M F. 2006. Model numerik difusi populasi rajungan di perairan Selat Makassar. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, 13(2): 83-88.
Hamid, A. (2015). Habitat, biologi reproduksi dan dinamika populasi rajungan (Portunus pelagicus linnaeus 1758) sebagai dasar pengelolaan di Teluk Lasongko, Sulawesi Tenggara [disertasi]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor (ID).
Kurnia R, Boer M, Zairion. 2014. Biologi populasi rajungan (Portunus pelagicus) dan karakteristik lingkungan habitat esensialnya sebagai upaya awal perlindungan di Lampung Timur. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI) 19 (1): 22-28.
Mirzads. 2008. Pengemasan daging rajungan pasteurisasi dalam kaleng [skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Sunarto. 2012. Karakteristik bioekologi rajungan (Portunus pelagicus) di perairan laut Kabupaten Brebes [disertasi]. Sekolah Pascasarjana. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.