Keanekaragaman Biota Penempel Yang Berasosiasi Dengan Ekosistem Mangrove Di Pantai Puntondo Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan

  • Arief Umardi Wicaksono Universitas Muslim Indonesia
  • Hamsiah Hamsiah Universitas Muslim Indonesia
  • Kamil Yusuf Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Biofouling, indeks ekologi, mangrove

Abstract

Pada saat ini, ekosistem mangrove semakin terancam kehidupannya. Ekosistem mangrove harus tetap dijaga untuk perlindungan suatu kawasan lindung, karena secara global penting bagi produktivitas lingkungan pesisir. Hutan mangrove merupakan rumah bagi organisme air seperti berbagai jenis molusca, echinodermata, ikan, Crustacea, burung, tumbuhan epifit dan berbagai biota lainnya, salah satunya adalah biota penempel. Biota penempel terdiri dari bakteri, binatang, dan tumbuhan. Biota penempel yang penting meliputi teritip, algae, dan hidrozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa jenis dan kepadatan jenis serta indeks ekologi biota penempel berukuran yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove di kawasan mangrove dusun Puntondo. Metode yang digunakan adalah Metode purposive sampling yaitu metode penentuan titik pengambilan sampel yang diambil dengan sengaja dan berdasarkan suatu pertimbangan dan tujuan tertentu, selanjutnya Metode pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kondisi mangrove adalah Metoda Transek Garis dan Petak Contoh (Line Transect Plot), dan pengamatan biota di lakukan dengan metode pengamatan secara langsung berdasarkan plot pengamatan yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukan sebanyak 2 jenis mangrove, yaitu Rhizophora mucronata dan Rhizophora stylosa, sedangkan jumlah jenis biota penempel sebanyak 10 jenis, dengan komposisi jenis tertinggi pada stasiun 1 adalah jenis Nerita undata dengan persentase sebesar 19,85%, Littorea scabra memiliki komposisi jenis tertinggi pada stasiun 2 sebesar 19,30%, serta Nerita undata dengan komposisi jenis tertinggi pada stasiun 3 dengan persentase sebesar 21,64 %. Indeks keanekaragaman yang diperoleh sebesar 2,03, Indeks keseragaman sebesar 0,88, dan nilai indeks dominasi adalah sebesar 0,15.

References

Arbi, C.Y. 2011. Struktur Komunitas Moluska di Padang Lamun Perairan Pulau Talise, Sulawesi Utara. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 37 (1) : 71-89

Brower, J. E., Zar, J. H. 1990. Field and Laboratory Methods for General Ecology. Third Editon. Dubuque, Lowa: C. Brown Publisher.

Chandra, I.A., Seca, G., & Hena, A.M.K. 2011. Aboveground biomass production of Rhizophora apiculata Blume in Sarawak Mangrove Forest. Agricultural and Biological Sciences, 6(4), 469-474

Daru, B. H., Yessoufou, K., Mankga, L. T., Davi-es, T. J. 2013. A global trend towards heloss of evolutionarily unique species in mangrove ecosystems. PLoS ONE, 8(6): e66686

Ernanto R, Fitri A, Riris A. 2010. Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di Muara Sungai Batang Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan. Maspari. 1(1) :73-78.

Idawaty. 1999. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Lansekap Hutan Mangrove Di Muara Sungai Cisadane, Kecamatan Teluk Naga, Jawa Barat. Tesis Magister. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor

IUCN - The Word Conservation Union. 1993. Oil and Gas Exploration and Production in Mangrove Areas. IUCN. Gland, Switzerland.

Kharisma, D. A. C. 2012. Kajian Ekologis Bivalvia di Perairan Semarang bagian Timur. Journal of marine research, 216-225

Krebs, C. J. 1989. Experimental Analysis of Distribution and Abundanc. Third Edition. New York

Li, S.W. 2005. Factors affecting mangrove survival and fitness. M.Sc. Thesis. The Univ. of Hong Kong. Hong Kong

Marhaeni, B. 2014. Biofouling pada beberapa jenis substrak permukaan kasar dan halus. 1 (1) : 41-47

Martinuzzi, S., Gould, W. A., Lugo, A., dan Medina, E. 2009. Conversion and recovery of Puerto Rican Mangroves: 200 years of change. Journal Forest Ecology and Management, 257: 75–84.

Maulud, A., Purnawan, S., dan Nurfadilah. 2017. Kelimpahan Biota Penempel yang Terdapat Pada Mangrove di Muara Alue Naga Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 2(4): 490-496

Maxwell, G. S., and Li, S. W. 2006. Barnacle infestation on the bark of Kandelia candel (L.) Druce and Aegiceras corniculatum (L.) Blanco. ISME/GLOMIS Electr J. 5(2):1-3

Mentri Negara Lingkungan Hidup. 2004. Surat Keputusan Mentri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 201 tahun 2004 Tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove, Jakarta.

Noor, Y. R., Khazali, M., dan Suryadiputra, I., N., N. 2006. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Ditjen PHKA. Bogor

Odum, E.P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Terjemahan Tjahjono Samingan. Edisi Ketiga. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Ponambalan, K., Chokkalingam, L., Subramaniam V., Ponniah. 2012. Mangrove distribution and morphology changes in the Mulli Pallam Creek, South Eastern Coast of India. Internasional Journal of Conservation Science, 3(1): 51-60.

Santoso, N. 2000. Pola Pengawasan Ekosistem Mangrove. Makalah disampaikan pada Lokakarya Nasional Pengembangan Sistem Pengawasan Ekosistem Laut Tahun 2000. Jakarta

Sirante. 2011. Studi struktur komunitas gastropoda di lingkugan perairan kawasan mangrove Kelurahan Lappa dan desa Tongke Kabupaten Sinjai. Perikanan. 12- 24

Sofyan. 2010. Variasi diatomi epifitk (Bacillariophyeae) pada batang dan pneumatophor bakau Avicennia sp di kawasan pelabuhan Tanjung Boton, Provinsi Riau. Jurnal Of Empnomental Selence Ilmu Lingkungan Issn 1978 5283. Kampus Binawidya, Pekanbaru

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. PT Alfabet. Bandung.

Sukardjo, S. (1984). Ekosistem Mangrove. Oseana. IX (4): 102-115.

Syahputra, F., Almuqarramah, T. M. H. 2019. Penambahan Ekstrak Larutan Mangrove Pada Cat Mintak Sebagai Anti Fouling. Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, 6(1): 37-40

Tapilatu, Y., Pelasula, D. 2012. Biota Penempel yang Berasosiasi dengan Mangrove di Teluk Ambon Bagian Dalam. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis , 4(2): 267-279

Tornroos, A., Nordstrom, M. C., Bonsdorff, E. 2013. Coastal habitats as surrogates for taxonomic, functional and trophic structures of benthic faunal communities. PLoS ONE, 8(10): e78910

Published
2023-08-23