Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan Infrastruktur Penataan Kawasan Pesisir Pantai Cempae

  • Damis Damis Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
  • Surianti Surianti Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
  • Hasrianti Hasrianti Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
  • A. Rini Sahni Putri Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
  • Aksal Mursalat Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
Keywords: Persepsi Masyarakat, Pembangunan, Kawasan Pesisir

Abstract

Persepsi merupakan tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi guna memberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan hal ini dapat dilihat dari adanya pend apat-pendapat untuk mengelola  dan  memanfaatkan  sumber  daya  yang  tersedia  untuk  dapat  meningkatkan  mutu  kehi dupan masyarakat. Sumber daya bukan tidak terbatas baik jumlah maupun kualitasnya, sedangkan kebutuhan dan pemanfaatan sumber daya tersebut semakin meningkat akibat meningkatnya jumlah penduduk serta kebutuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap pembangunan insfrastruktur penataan kawasan pesisir pantai Cempae studi pada masyarakat Di Kelurahan Cempae, dalam pembahasan ini, hal-hal yang dilihat dan dianggap dapat melihat kedisiplinan kerja pegawai terdiri dari 2 faktor yaitu persepsi positif dan persepsi negatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampel purposive sampling. Informan yang ditetapkan adalah 10 orang masyarakat Di Kelurahan Cempae Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif untuk memberikan gambaran yang jelas, logis dan akurat mengenai hasil pengumpulan data. Berdasarkan dari hasil wawancara dan hasil observasi yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa persepsi positif yang di dapat a dalah masyarakat sangat mendukung dengan adanya pembangunan tersebut, karena pembangunan ini dapat menjadi pusat nomor 1 di Kota Parepare serta dapat meningkatkan perekonomian, dan diharapakan menjadi destinasi wisata baru di Kota Parepare, sedangkan persepsi negatif dengan adannya pembangunan ini masyarakat merasa tengganggu karena kebanyakan masyarakat yang mata pencaharian nelayan mengeluhn dan  polusi udara debu-debu tanah dari penimbunan dan suara mesin yang keras juga mengganggu penduduk sekitar sini.

References

Arsyad, Lincolin, 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE.

Budiharsono, Sugeng. 2001. Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan. Jakarta: PT.Pradnya Paramita.

Chairil, Budiarto Amiuza, 2014. Karakter Kota Dalam Persepsi Masyarakat (Studi Kasus Kota Pantai Probolinggo)

Dahuri, Rokhmin, 2IV. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu, Jakarta: Penerbit Pradnya Paramita.

Hardjowigeno, Sarwono dan Widiatmoko. (2011). Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hadinoto, Kusudianto. 1996. Perencanaan Pembangunan destinasi Pariwisata. Universitas Indonesia. Maryati, dan Suryawati, 2003. Sosiologi 1. Jakarta: Erlangga.

Meleong, L.J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ke 32, PT. Remaja

Rosdakaraya, 2014. Mulyana, Deddy. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ke 8. Bandung: PT. Remaja Rosdakaraya.

Ramaniya, Arya. 2017. Dampak Reklamasi Terhadap Kualitas Air Dan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Di Sekitar Kawasan Reklamasi Teluk Jakarta. Sekolah Pascasarjana Institute Pertanian Bogor

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta Pt Dunia Pustaka Jaya. Sumodiningrat. 2001. Menuju Swasembada Pangan : Revolusi hijau II. RBI

Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial : Teori Dan Aplikasi. Jakarta : PT. Bumiaksara.

http://eprints.undip.ac.id/31476/1/Tesis_Roni_Oktora.pdf

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/view/creators/Sudirman=3AAsmayanti=3A=3A.html
Published
2023-08-15