Keanekaragaman dan Pola Sebaran Fauna pada Ekosistem Mangrove Di Pesisir Labakkang Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan
Abstract
Ekosistem ini mempunyai fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove antara lain: pelindung garis pantai, mencegah intrusi air laut, habitat, tempat mencari makan (feeding ground), tempat asuhan dan pembesaran (nursery ground), tempat pemijahan (spawning ground) bagi aneka biota perairan, serta sebagai pengatur iklim mikro. Tujuan penelitian menganalisis komposisi jenis, indeks ekologi dan pola sebaran fauna yang berasosiasi pada ekosistem mangrove. Pengambilan sampel moluska menggunakan metode quadrate sampling secara purposive sampling dengan memperhatikan spesies mangrove yang terdapat dalam plot pengamatan. Hasil yang diperoleh adalah jumlah jenis fauna pada ekosistem mangrove ditemukan sebanyak 5 kelas dengan jumlah jenis sebanyak 24 jenis dan jumlah individu secara keseluruhan pada semua stasiun pengamatan sebanyak 265 individu. Keanekaragaman ditemukan keanekaragaman/diversitas di dapatkan sebesar 4,1890 yang berarti termasuk perairan pesisir Labakkang memiliki keanekaragaman fauna yang tinggi dengan pola sebaran pada umumnya mengelompok.
References
Alwi D., S.Hi. Muhammad dan H. Herat. 2020. Keanekaragaman Dan Kelimpahan Makrozoobenthos Pada Ekosistem Mangrove Desa Daruba Pantai Kabupaten Pulau Morotai. Jurnal Enggano Volume 5 (1) : 64-77
Arbi, U. 2011. Struktur Komunitas Moluska di Padang Lamun Perairan Pulau Talise, Sulawesi Utara. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 37(1): 71-89.
Barnes, R. D. 1987. Invertebrate Zoology. Fith edition. Sounders College Publishing. 377p.
Brower, J.E., Zar J. H and C.N. von Ende. 1990. Field and Laboratory methods for general ecology. 3rd edition. Wm. C. Brown Publishers. Dubuque, IA.
Dharma, B., 1992. Siput dan Kerang Indonesia II (Indonesian Shells). Wiesbaden: Verlag Christa Hemmen.
Dishubkominfo Kabupaten Pangkep, 2012. Geografis dan Hidrologi Kabupaten Pangkep. http://www.pangkepkab.go.id/ diakses pada tanggal 14 Agustus 2021.
Hasan, S., R. H. Serosero dan S. Abubakar. 2020. Distribusi Vertikal dan Komposisi Moluska pada Ekosistem Hutan Mangrove di Gugusan Pulau-Pulau Sidangoli Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara Agrikan (Jurnal Agribisnis Perikanan), Vol. 13 No. 1: 29-37
Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut. Jakarta.
Nagelkerken, I., Blaber, S. J. M., Bouillon, S., Green, P., Haywood, M., Kirton, L. G., Meynecke, J. O., Pawlik, J., Penrose, H. M., Sasekumar, A., & Somerfield, P. J. (2008). The habitat function of mangroves for terrestrial and marine fauna: a Botany review. Aquatic, 89(2), 155-185.
Noviyanti, K. Walil dan D. T. Puspandari. 2019. Identifikasi Makrozoobenthos Di Kawasan Hutan Mangrove Kajhu Kabupaten Aceh Besar Anita. BIOnatural, Volume 6 No. 2 : 92 – 99
Nurhia, Ira dan Rahmadani. 2021. Kelimpahan Dan Pola Sebaran Makrozoobenthos Di Perairan Desa Ollo Selatan Kabupaten Wakatobi. Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan), Volume 6(1): 49-54
Odum, E. P. 1993. Dasar – Dasar Ekologi. Gramedia. Jakarta. 697 hlm
Onrizal, F. S. P. Simarmata, dan H. Wahyuningsih. 2008. Keanekaragaman Makrozoobenthos pada Hutan Mangrove yang Direhabilitasi di Pantai Timur Sumatera Utara. Jurnal Natur Indonesia, Volume 11 (2) : 94-103
Soegianto A. 1994. Ekologi Kuantitatif. Usaha Nasional, Surabaya
Tantu, A.G. 2012. Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Pemanfaatan Sumberdaya Alam Pesisir Berkelanjutan. Universitas Brawijaya. Malang.
Ulqodry, T, Z., Dietriech, G. B dan Richardus, F. K. 2010. Karakteristik Perairan Mangrove Tanjung Api Api Sumatera Selatan Berdasarkan Sebaran Parameter Lingkungan Perairan Dengan Menggunakan Analisis Komponen Utama (PCA). Maspari Journal (01):16-21
Yulianda, F dan A. Damar, 1994. Penuntun Praktikum Ekologi Perairan. Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor