https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/jamka/issue/feedJURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH2024-11-01T02:34:28+00:00Jayadiabdimas.kauniah@umi.ac.idOpen Journal Systems<p style="text-align: justify;"><strong>JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH </strong> adalah Jurnal Pengabdian pada Masyarakat yang diterbitkan oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar. Jurnal ini berisi hasil-hasil penghiliran Kegiatan Pengabdian pada bidang perikanan, kelautan, social ekonomi, kewirausahaan, dan lingkungan hidup yang diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Juli dan Januari, sehingga publikasi yang dilakukan mewakili semester ganjil dan semester genap setiap tahunnya.</p>https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/jamka/article/view/451AKSI BERSIH PANTAI DALAM RANGKA PENANGGULANGAN LIMBAH RUMAH TANGGA DI KAWASAN PANTAI KAMPUNG KAYOPULO2024-08-28T13:22:52+00:00Annita Sariannitasarie@gmail.comYudi Prayitnograndyudi.19@gmail.comRalph August Nicodemus Tuhumuryraphillya2humury@gmail.comWillem Hendry SiegershendrySiegers@gmail.comDahlan Dahlanlan_habu@yahoo.co.ukMuh. Irwan AchmadPhapzkyvora@gmail.comSitti Khairul Barriyahrheea.tayang@gmail.comAndi Annisa Nurlia Mamontoannisanurliamamonto1@gmail.comErnawati Ernawatiernawatirandanan@gmail.comNurul Mutmainnahnmutmainnah00@gmail.comSeptyana Prasetyaningrumprasetyaningrumseptyana@gmail.com<p>Penumbuhan pariwisata di Kota Jayapura, terutama di Kawasan perairan kampung Kayopulo, telah menyebabkan banyak masalah, termasuk degradasi lingkungan, pencemaran lingkungan, dan masalah sampah laut. Salah satu cara yang dapat membantu menjaga kebersihan pesisir adalah dengan melakukan upaya proaktif dari bagian masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat lokal dan wisatawan tentang pentingnya menjaga lingkungan pesisir dan bagaimana sampah yang dihasilkan memengaruhi perkembangan biota dan ekosistem kepulauan. Kegiatan ini menggunakan metode observasi, deskriptif, dan partisipasi seperti kegiatan penyuluhan dan pelatihan "persuasif-edukatif" untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang cara menangani pencemaran pesisir. Kegiatan tersebut diadakan di Kampung Kayopulo, dan dihadiri oleh 35 orang peserta yang terdiri dari masyarakat, mahasiswa, dosen dan Yayasan Noken Peduli Papua. Program ini dapat dilaksanakan dengan baik dan berjalan lancar sesuai dengan rencana kegiatan. Kegiatan ini tidak hanya akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan mencegah pencemaran lingkungan pesisir, tetapi juga akan membuat pantai lebih bersih, menarik lebih banyak wisatawan.</p>2024-07-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/jamka/article/view/484BIMBINGAN TEKNIS PENANGANAN BENIH RAJUNGAN UNDER SIZE DAN PELATIHAN BUDIDAYA RAJUNGAN SISTEM INTENSIF DI DESA PACIRAN, LAMONGAN, JAWA TIMUR2024-08-29T02:03:13+00:00Putri Nurhanida Rizkyputrimarine92@gmail.comAtika Marisa Halimatikamarisa@gmail.comNasuki Nasukicaknash64@gmail.comTeguh Harijonomasgo_soka@yahoo.comBambang Supraktobbgsuprapto@gmail.comMoch. Heri Edyheriedy60@gmail.comM. Zainal Arifinzein6402@yahoo.co.idAgus Widodoawidodo_aps@yahoo.co.idAnna Fauziahanna.apsidoarjo@gmail.comAnnisa Bias Cahyanuraniannisacahyanurani@gmail.comAsep Akmal Aonullahasepakmalaonullah@gmail.comKartika Primasariprimasari.kartika@gmail.comYvonne Indrajatiyvonnepattinaja71@gmail.comNazran Nazrannazrannazir@gmail.com<p>Praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan signifikan terhadap penurunan hasil tangkapan rajungan terutama di Desa Paciran Kabupaten Lamongan. Rendahnya hasil tangkapan ini di dominasi oleh ukuran yang tidak sesuai dengan permintaan pasar. Hal ini menyebabkan turunnya nilai produksi rajungan di Desa Paciran. Hasil tangkapan rajungan <em>under size</em> hanya dijadikan sebagai pakan ternak karena tidak memiliki nilai ekonomis. Kegiatan bimbingan teknis ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat mengenai penanganan benih rajungan under size pasca pasca penangakapan serta pelatihan dalam budidaya rajungan dengan teknologi intensif. Kegiatan bimbingan teknis ini dilakukan pada tanggal 15 Juni 2024 hingga 2 bulan pendampingan pasca kegiatan. Beberapa serangkaian kegiatan yang diadakan berupa workshop dan pelatihan kepada para nelayan lokal di Desa Paciran. Materi yang disampaikan meliputi pengetahuan dasar tentang rajungan, teknik penanganan benih rajungan under size, pengenalan sistem budidaya rajungan sistem intensif, serta praktik langsung dalam penerapan teknik – teknik tersebut. Hasil dari kegiatan bimbingan teknis dan pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan praktis para peserta dalam penanganan benih rajungan under size serta implementasi budidaya rajungan dengan sistem intensif. Para peserta berhasil mengaplikasikan teknik-teknik yang diajarkan dalam kondisi nyata dan mampu mengelola budidaya rajungan dengan lebih efisien. Bimbingan teknis dan pelatihan ini memberikan kontribusi positif dalam pengembangan potensi budidaya rajungan di Desa Paciran. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penanganan benih rajungan under size serta penerapan sistem budidaya intensif diharapkan dapat meningkatkan produksi rajungan secara berkelanjutan dan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat lokal.</p>2024-07-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/jamka/article/view/486PELATIHAN PEMANFAATAN IKAN SAPU-SAPU SEBAGAI SUMBER PROTEIN PADA PAKAN IKAN2024-09-02T04:04:32+00:00Hasnidar Hasnidarhasnidar.yasin@umi.ac.idAndi Tamsilandi.tamsil@umi.ac.idAndi Muhammad Akramandi.akram@umi.ac.idKamruddin Kamruddindgbilla@yahoo.com<p>Danau Tempe adalah danau di Sulawesi Selatan yang dikenal sebagai penghasil ikan untuk konsumsi lokal dan nasional. Produksinya terus menurun akibat pencemaran, pendangkalan, kelebihan tangkap, pertumbuhan gulma air dan hadirnya ikan sapu-sapu. Ikan ini berkembang pesat karena mampu beradaptasi dengan lingkungan danau, tidak mempunyai predator, tidak dikonsumsi dan pemanfaatan lainnya belum ada. Hadirnya ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys spp) membuat masyarakat menjadi resah karena hasil tangkapan ikan konsumsi menurun dan merusak alat tangkapnya. Merespon keresahan masyarakat diperlukan alternative pemanfaatannya. Potensi pemanfaatannya adalah sebagai sumber protein pakan ikan. Kegiatan ini bertujuan: 1) mengedukasi mitra tentang pemanfaatkan ikan sapu-sapu; 3) memberikan keterampilan mengolah ikan sapu-sapu menjadi pakan ikan. Manfaat PKM adalah selain dapat memulihkan komposisi jenis ikan khususnya ikan asli, juga dapat menjadikan ikan sapu-sapu bernilai ekonomi. Metode pelaksanaannya adalah penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan penyuluhan menggunakan metode ceramah dan diskusi. Pelatihan bertujuan untuk memberikan keterampilan mengolah ikan sapu-sapu menjadi tepung ikan dan pakan ikan. Kegiatan ini diapresiasi sangat baik oleh mitra dan pemerintah setempat. Ikan sapu-sapu hasil tangkapan nelayan dikeringkan dan dijual untuk diolah sendiri menjadi tepung. Pembudidaya ikan memiliki keterampilan membuat pakan mandiri digunakan untuk kegiatan budidayanya. Mitra berharap ada bantuan alat untuk mencacah dan pencetak pakan. </p> <p> </p>2024-07-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/jamka/article/view/534EDUKASI PEMASARAN MELALUI E-COMMERCE PADA PELAKU USAHA PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TANGKAP DI DESA BUGBUG, KARANGASEM, BALI2024-09-10T06:45:46+00:00Ria Tri Wardaniriatriwardani14@gmail.comNanda Diniartinandadiniarti@unram.ac.idFadillah Fadillahfadillahdilla1109@gmail.comMiftahul Fitrifitrimiftahul61@gmail.comRizky Amrina Rossadarizkyrossada@gmail.comArman Maolanaarmanmaulanaapat45@gmail.com<p>Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia. Desa Bugbug, yang terletak di Kabupaten Karangasem, merupakan salah satu desa tua dan terbesar di kecamatan tersebut. Masyarakat Desa Bugbug berasal dari kalangan menengah ke bawah, dengan mata pencaharian utama sebagai nelayan. Masyarakat yang berada di wilayah pesisir ini memanfaatkan pantai pasih kelod sebagai tempat penangkapan ikan untuk mendapatkan nilai ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya. Ikan yang dihasilkan akan diperjualkan dengan secara langsung di Pantai pasih kelod. Jenis ikan yang dihasilkan dari hasil tangkapan nelayan di laut bali ini yakni jenis ikan Tongkol. Tongkol merupakan ikan yang memiliki gizi yang lengkap dan harganya terjangkau. Kelemahan ikan tongkol sebagaimana yang juga dimiliki oleh komoditi hewani lainnya adalah bahwa dengan kandungan gizi seperti protein dan air yang cukup tinggi, maka memiliki sifat yang mudah busuk setelah ditangkap dan mati. Dengan hasil tangkapan nelayan yang banyak, harga ikan akan turun dan kualitas akan menurun apabila waktu penjualnya lama. Untuk mengoptimalisasikan permasalahan penjualan tersebut pengabdian ini dilakukan untuk mengenalkan cara penjualan hasil tangkap yang dihasilkan menggunakan e-commerce. Cara penjualan oleh kelompok kegiatan usaha yang ingin berjualan dengan cepat melalui online yang hanya memanfaatkan handphone dan teknologi internet sehingga bisa menjangkau konsumen dari luar maupun di dalam pulau bali. E-commerce merupakan teknologi yang menjadi kebutuhan mendasar setiap organisasi yang bergerak di bidang perdagangan. E-commerce merupakan cara bagi konsumen untuk dapat membeli barang yang diinginkan dengan memanfaatkan teknologi internet.</p>2024-07-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/jamka/article/view/450PKM PELATIHAN MEMFORMULASI DAN MEMBUAT PAKAN BUATAN PADA IKAN LELE DI PONDOK PESANTREN WIHDALUL ULUM YAYASAN WAKAF UMI DESA BORISALLO KECAMATAN PARANGLOE KABUPATEN GOWA2024-11-01T02:34:28+00:00Siti Hadijahsiti.hadijah@umi.ac.idHarlina Harlinaharlina.harlina@umi.ac.id<p>Biaya produksi terbesar pada suatu usaha budidaya termasuk budidaya air tawar adalah pada pakan. Diketahui Bersama bahwa ongkos produksi terbesar (kurang lebih 70%) pada usaha budidaya adalah pada pakan ikan. Ketersediaan pakan ikan diperoleh dari cara membeli pakan buatan yang tersedia dipasaran karena para pembudidaya tidak memiliki pengetahuan untuk membuat pakan buatan secara mandiri. Dengan demikian para pembudidaya harus menyiapkan modal yang lebih banyak pada penyediaan pakan ini.Tujuan pelatihan ini yaitu memformulasi pakan yang terlebih dahulu memperkenalkan bahan baku pembuatan pakan buatan yang banyak tersedia disekitar pondok pesantren tersebut. Metode yang digunakan dalam PKM adalah metode penyuluhan yang disertai dengan praktek langsung. Hasil kegiatan pengabdian ini terjadi peningkatan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan hingga 75% pada anggota mitra kelompok pembudidaya ikan pondok pesantren Wihdatul Ulum Gowa tentang bahan baku pembuatan pakan utamanya tentang Maggot. Selanjutnya terjadi peningkatan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok mitra hingga 75% dalam hal cara memformulasi dan memproduksi pakan buatan untuk Ikan Lele, hingga akhirnya akan menghasilkan peningkatan kemampuan menggunakan mesin pellet untuk memproduksi pakan buatan dalam rangka peningkatan penerapan Iptek di Masyarakat yang akan memberi motivasi pada anggota mitra untuk melakukan kegiatan produksi pakan secara berkelompok. Selanjutnya dijelaskan bahwa hasil akhir dari kegiatan ini membawa peningkatan kesejahteraan guru dan murid serta seluruh masyarakat disekitar pondok pesantren Wihdatul Ulum.</p>2024-07-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##