JURNAL AKUAKULTUR NUSANTARA
https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/JANUS
<p><strong>JURNAL AKUAKULTUR NUSANTARA (JANUS) </strong>memuat hasil-hasil penelitian bidang “akuakultur” (genetika, pemuliaan dan reproduksi ikan; bioteknologi, nutrisi dan pakan ikan; kesehatan ikan dan lingkungan, Limnologi, serta sumberdaya lahan dalam kegiatan akuakultur).</p>Fakuktas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Muslim Indonesia, Sulawesi Selatan, Indonesiaen-USJURNAL AKUAKULTUR NUSANTARAEfektifitas Bungkil Kelapa Sawit Sebagai Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Mas Majalayah (Cyprinus carpio, L)
https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/JANUS/article/view/479
<table width="100%"> <tbody> <tr> <td> <p><em> Penelitian ini bertujuan untuk menguji coba pengaruh pakan bungkil kelapa sawit terhadap ikan mas majalaya, untuk mengetahui tingkat konversi pakan (FCR) terhadap ikan mas majalaya dan untuk mengetahui pertumbuhan ikan mas majalaya . Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari-maret 2024 bertempat di Laboratorium Basah, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan jumlah perlakuan 3 yaitu A= Bungkil Kelapa sawit + Tepung Ikan, perlakuan B : Bungkil Kelapa Sawit + Dedak Halus, perlakuan C : Bungkil Kelapa Sawit + Tepung Kedelai dengan 3 kali ulangan. Parameter yang di amati adalah Pertumbuhan dan Feed Converation Rate (FCR). Pada tebar setiap wadah pemeliharaan ikan mas majalaya sebanyak 10 ekor/wadah. Hasil penelitian parameter pertumbuhan, baik pada pertumbuhan mutlak maupun laju pertumbuhan ikan mas majalaya selama penelitian menunjukan bahwa pada hasil penelitian pertumbuhan berat mutlak dalam setiap perlakuan ditemukan hasil yang berbeda-beda yaitu perlakuan A (BKS + tepung ikan) sebesar 4,41gr, perlakuan B (BKS + dedak halus) sebesar 2,41gr dan perlakuan C (BKS + tepung kedelai) sebesar 2,09 gr . Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada taraf 95% menunjukkan bahwa pengaruh pemberian jenis pakan yang berbeda, berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan ikan uji. Hasil uji lanjut tukey masing-masing perlakuan menunjukkan bahwa perlakuan A berbeda nyata dengan perlakuan B dan C dan perlakuan B tidak berbeda nyata dengan perlakuan C. FCR yang diperoleh yaitu perlakuan A (1,87), B(1,9),C(1,94) Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa perlakuan A,B, DAN C berpengaruh nyata terhadap FCR Ikan mas majalaya</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> <p> </p>Riskayanti RiskayantiAminuddin Aminuddin
##submission.copyrightStatement##
2024-04-252024-04-25126170Pengaruh Kepadatan Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Yang Dibudidaya Bersama Tanaman Sawi (Brassica rapa.) Dengan Sistem Akuaponik
https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/JANUS/article/view/416
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepadatan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vaname (<em>Litopenaeus vannamei</em>) yang dibudidaya bersama tanaman sawi (<em>Brassica rapa</em>) dengan sistem akuaponik, serta mendapatkan perlakuan terbaik yang memberikan respon pertumbuhan, produksi dan kelangsungan hidup udang vaname dan tanaman sawi yang optimal. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan, Perlakuan yang diaplikasikan adalah kombinasi udang vaname padat penebaran 300 ekor/m<sup>3</sup> dengan 12 buah gelas plastik tanaman sawi (A), udang vaname 500 ekor/m<sup>3</sup> dengan 12 buah gelas plastik tanaman sawi (B), udang vaname 700 ekor/m<sup>3</sup> dengan 12 buah gelas plastik tanaman sawi (C), dan udang vaname 900 ekor/m<sup>3</sup> dengan 12 buah gelas plastik tanaman sawi (D). Penelitian dilakukan selama 45 hari pemeliharaan. Peubah yang diamati yakni pertumbuhan, produksi, kelangsungan hidup dan rasio konversi pakan udang vaname, pertumbuhan dan kelangsungan hidup tanaman sawi, serta parameter kuaalitas air (suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas, nitrat dan fosfat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan padat tebar yang berbeda pada sistem akuaponik memberikan respon tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik, dan produksi udang vaname, pertumbuhan tinggi, bobot, dan kelangsungan hidup tanaman sawi namun berpengaruh sangat nyata terhadap sintasan dan rasio konversi pakan udang vaname (<em>L. vannamei</em>). Perlakuan padat tebar udang vaname terbaik yang memberikan respon pertumbuhan, sintasan, produksi dan rasio konversi pakan serta tingkat keberhasilan terhadap sistem akuaponik diperoleh pada perlakuan 300-500 ekor/m<sup>3</sup>.</p> <p> </p>Muh AfdhalHarlina HarlinaHidayat Suryanto Suwoyo
##submission.copyrightStatement##
2024-04-302024-04-30127183Pengaruh Padat Penebaran Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Benur Udang Windu (Penaeus monodon fabricius) Yang Ditokolkan Dalam Bak Serat Kaca (Fiber glass) Bundar
https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/JANUS/article/view/429
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh padat penebaran terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benur udang windu (Penaeus monodon Fabricius) yang ditokolkan dalam bak serat kaca bundar. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan menggunakan sistem resirkulasi. Perlakuan yang diaplikasikan adalah padat penebaran benur udang windu 2500 ekor/m3 (A), 2000 ekor/m3 (B), dan 1500 ekor/m3. Penelitian dilakukan selama 30 hari pemeliharaan. Peubah yang diamati yakni pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik, kelangsungan hidup dan rasio konversi pakan udang windu, serta parameter kuaalitas air (suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas, alkalinitas, ammonia, nitrit, nitrat, fosfat dan bahan organik total). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan padat tebar yang berbeda pada pentokolan udang windu berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik, kelangsungan hidup dan rasio konversi pakan udang windu (P. monodon). Perlakuan padat tebar udang windu terbaik diperoleh pada padat tebar 1500 ekor/m3 yang memberikan respon pertumbuhan mutlak 0.341 g, laju pertumbuhan spesifik 8,69%/hari, kelangsungan hidup 96,11% dan rasio konversi pakan 1,57. Kualitas air selama penelitian masih mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang windu.</p>Silma ShaqilaMuhammad SaenongHidayat Suryanto Suwoyo
##submission.copyrightStatement##
2024-04-302024-04-30128495Aplikasi Eco-Enzyme Terhadap Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/JANUS/article/view/434
<p>Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui dosis yang terbaik pada Eco-Enzyme terhadap pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup ikan nila. Untuk mengetahui apakah <em>e</em><em>co-</em><em>e</em><em>nzyme</em> berpengaruh terhadap pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup ikan nila. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2023 sampai dengan bulan Februari 2024, Bertempat di Laboratorium Air Payau Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan. Metode penelitian ini menggunakan (RAL) Rancangan Acak Lengkap Analisis data menggunakan <em>analysis of variance (</em>ANNOVA) dan uji lanjutan yaitu uji Duncan dengan bantuan software SPSS versi 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pertumbuhan berat mutlak yang diperoleh selama penelitian pada perlakuan A sebesar 2,51 gram; B sebesar 2,26 gram; C sebesar 3,80 gram; Laju pertumbuhan berat harian yang diperoleh selama penelitian pada perlakuan A sebesar 1,06%; B sebesar 0,98%; C sebesar 1,43%; Tingkat kelangsungan hidup ikan nila yang diperoleh selama penelitian pada perlakuan A sebesar 83,33 %; B sebesar 83,33 %; C sebesar 86,67 %; Konversi pakan yang diperoleh selama penelitian pada perlakuan A sebesar 1,85; perlakuan B sebesar 1,71; perlakuan C sebesar 1,38. Hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan memberikan pengaruh pemberian e<em>co-enzyme</em> terhadap pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup, dan konversi pakan ikan nila. Parameter kualitas air selama penelitian berada dalam kisaran optimal, dengan suhu 26,3-30,3oC, oksigen terlarut (DO) 5,3-9,7 mg/l, pH 7,3-9,3, amonia 0,1004-0,9540 mg/l, nitrat (NO3) awal penelitian 0,1827-0,191 mg/L, dan akhir penelitian 0,0641-0,6509 mg/L, serta nitrit (NO2) awal penelitian 0,0608-0,0618 mg/L, dan akhir penelitian 0,0158-0,0255 mg/L.</p>Nurul Insani NatsirJayadi JayadiSiti Hadijah
##submission.copyrightStatement##
https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/JANUS/workflow/index/434/5
2024-04-302024-04-301296106Pengaruh Penggunaan Tepung Maggot Di Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Dan Molting Kepiting Bakau (Scylla Serrata)
https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/JANUS/article/view/428
<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung maggot dan tepung ikan sapu-sapu dengan kadar karbohidrat dan lemak berbeda terhadap pertumbuhan berat mutlak, persentase molting dan sintasan kepiting bakau. </em><em>Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan </em><em>M</em><em>ei 2023 di Desa Minasupa, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. </em><em>Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan empat perlakuan dan tiga ulangan yaitu A (0 %), perlakuan B (20 %), perlakuan C (30 %), perlakuan D (35 %). Pemeliharaan selama 60 hari, dosis pakan yang diberikan 5% dengan frekuensi pemberian 2 kali sehari. Data di analisis ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan bobot mutlak tertinggi di peroleh dari perlakuan D sebanyak </em><em>53</em><em> g dan persentase molting tertinggi diperoleh dari perlakuan D sebanyak </em><em>46,7</em><em>% dan kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan </em><em>D dan C</em> <em> sebanyak</em><em> 86,67 % dan 60</em> <em>%. Namun demikian </em><em>penggunaan tepung maggot dan tepung ikan sapu-sapu </em><em> </em><em>tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak, molting dan kelangsungan hidup kepiting bakau.</em></p>Moch Hayqhal Wadhli AzmieHasnidar HasnidarKamaruddin Kamaruddin
##submission.copyrightStatement##
2024-04-302024-04-3012107119Pengaruh Pemberian Probiotik Pada Media Pemeliharaan Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Ikan Mas (Cyprinus Carpio)
https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/JANUS/article/view/453
<p>Penggunaan probiotik sangat bermanfaat untuk meningkatkan populasi bakteri yang berperan dalam bioremediasi karena bakteri probiotik dapat mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya pada media hidup hewan budidaya dengan melawan pembentukan koloni bakteri lain. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotik pada media pemeliharaan terhadap pertumbuhan ikan mas. Untuk mengetahui dosis apa yang memberikan hasil terbaik bagi pertumbuhan ikan mas. Padat tebar 10 ekor/ wadah, pemberian pakan tiga kali sehari dengan dosis 5%/BB ikan mas. Untuk menilai baku mutu kualitas air, yaitu dengan menggunakan termometer, pH meter, dan alat pengukur kadar oksigen terlarut (DO meter). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap terdiri dari 4 perlakuan dan tiga kali pengulangan. Perlakuan A (Kontrol), perlakuan B 30 ml probiotik, perlakuan C 40 ml probiotik, perlakuan D 50 ml probiotik. Pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan harian dan tingkat kelangsungan hidup terbaik diperoleh pada perlakuan D (dosis 50 ml). Tingkat kelangsungan hidup 60,00%, 73,33%, 76,67%, dan 86,677%.</p>Samsia SamsiaJayadi JayadiMuhammad Ikhsan Wamnebo
##submission.copyrightStatement##
2024-04-302024-04-3012120130Efektivitas Pemberian Probiotik EM4 Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (oreochromis Niloticus )
https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/JANUS/article/view/483
<p>Tujuan Penelitian Adalah Untuk mengetahui dosis terbaik dari pemberian probiotik dalam pakan dalam meningkatkan pertumbuan ikan nila (O. niloticus). Penelitian ini akan dilaksanakan pada 24 April – 5 Juni 2024 selama 42 hari di Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia, Kabupaten Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan jumlah perlakuan 4 yaitu Perlakuan A : 0 ml/g, Perlakuan B : 10 ml/g, Perlakuan C : 15 ml/g, Perlakuan D : 17,5 ml/g. Parameter yang di amati adalah Pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan harian spesifik (SGR), kelangsungan hidup, rasio konversi pakan. Pada tebar setiap wadah pemeliharaan benih ikan nila sebanyak 5 ekor/wadah. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan nyata antara bobot mutlak benih ikan nila yaitu pada perlakuan C sebesar 14,52 g disusul perlakuan D sebesar 13,25 g dan perlakuan B 12,2 g, terendah sebesar 10,83 g. Panjang mutlak tidak ada perbedaan nyata benih ikan nila. Laju pertumbuhan harian spesifik tertinggi perlakuan C 0,68%, disusul perlakuan D 0,6%, dan perlakuan B 0,54%, terendah perlakuan A 0,5%. Tingkat kelangsungan hidup tertinggi perlakuan C 100%, disusul perlakuan D 93,3%, dan perlakuan A 8,3%, terendah perlakuan B 73,3%. Rasio konversi pakan tertinggi perlakuan A 3,66%, disusul perlakuan B 3,27%, dan perlakuan D 3,01%, terendah perlakuan C 2,75%. Parameter yang menunjukkan kualitas air yang baik.</p>Andi RenaldyIlmiah IlmiahHasnidar Hasnidar
##submission.copyrightStatement##
2024-04-302024-04-3012131142Pengaruh Perendaman Madu Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Maskulinisasi Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepenus)
https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/JANUS/article/view/482
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis perendaman yang optimal terhadap maskulinisasi ikan larva ikan lele, dan tingkat kelangsungan hidup pada ikan yang telah dilakukan perendaman dengan menggunakan dosis madu yang berbeda. Metode penelitian yang digunakanyaitu metode rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. perlakuan yang digunakan menggunakan dosis madu yang berbeda, perlakuan dosis madu yang diberikan yaitu A (tanpa perlakuan), B (5ml/L) C (10m/L) dan D (15ml/L). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perendaman larva ikan lele menggunakan madu dengan dosis yang berbeda memberikan hasil berpengaruh nyata terhadap maskulinisasi (P<0,05) yaitu A (36,6%), B (54,3%), C (44,3%), dan D (64,66%). Tingkat kelulusan hidup (P>,05) yaitu A (80,0%), B (76,6%), C (61,6%) dan D (56,6%). Pertumbuhan mutlak ikan lele menggunakan madu dengan dosis perendaman yang berbeda memberikan hasil tidak berpengaruh nyata (P>0,05), yaitu A (54,00 gr), B (57,33 gr), C (52,26 gr) dan D (55,95 gr).Perlakuan yang disarankan untuk maskulinisasi yaitu perlakuan D dengan dosis 5 mL madu yaitu dengan hasil presentase maskulinisasi sebanyak 64,4%.</p>Talitha Tata TalbiahJayadi JayadiMuhammad Rasnijal
##submission.copyrightStatement##
2024-04-302024-04-3012143151BIOENKAPSULASI VITAMIN C PADA PAKAN ALAMI (Artemia salina) UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA LARVA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei)
https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/JANUS/article/view/425
<p>Dalam rangka meningkatkan produksi udang dan daya saing pelaku usaha udang nasional, maka diusulkan salah satu strategi yaitu menyediakan ketersediaan dan kualitas aset budidaya udang, perlu dilakukan peningkatan mutu benur di tingkat hatchery. Peningkatan daya tahan tubuh udang dapat dilakukan dengan bioenkapsulasi vitamin C pada pakan <em>A. salina</em>. Pakan alami <em>A. salina</em> ini telah banyak digunakan sebagai bioenkapsulasi untuk meningkatkan nilai nutrisi, seperti bakteri, asam lemak dan asam amino. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bioenkapsulasi vitamin C pada <em>A.salina</em> terhadap performa larva udang vaname dengan dosis yang optimum. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) atas 4 perlakuan dan 3 kali pengulangan. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan vitamin C melalui bioenkapsulasi <em>A. salina</em> dengan dosis yang berbeda yaitu (A) kontrol (tanpa vitamin C), (B) dengan dosis 30 ppm, (C) 60 ppm dan (D) 90 ppm. Benih udang vaname dipelihara dari stadia Mysis-PL 8 di wadah toples dengan kapasitas 16 liter dengan volume air media 10 liter dengan kepadatan benih 70 ekor/liter. Parameter yang diamati yaitu, berat mutlak, panjang mutlak, survival rate, CSI (<em>Cumulatitive Stres Index</em>) dan kualitas air. Analisis data menggunakan <em>analysis of variance </em>(ANNOVA) kemudian dilakukan uji kelanjutan yaitu uji Duncan dengan bantuan software SPSS for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioenkapsulasi vitamin C pada <em>A. salina</em> berbeda nyata (p˂0,05) untuk berat mutlak, survival rate dan tingkat ketahanan stress (CSI) larva udang vaname. Nilai tertinggi pada pengukuran berat mutlak (2,35 mg), survival rate (63,6 %), dan CSI terendah (55,33) larva udang vaname dihasilkan pada dosis 30 ppm. Sedangkan nilai terendah pada berat mutlak (1,98 mg), survival rate (53,3 %), dan CSI tertinngi (73,66) larva udang vaname dihasilkan pada dosis 90 ppm.</p>Serli AbelyaniIlmiah IlmiahSiti Hadijah
##submission.copyrightStatement##
2024-04-302024-04-3012152162EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM PENINGKATAN SISTEM IMUN PADA BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio)
https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/JANUS/article/view/433
<p>Ikan mas (<em>Cyprinus carpio</em>) merupakan komoditas penting dalam budidaya perikanan air tawar yang terus berkembang pesat. Ikan Mas banyak diminati konsumen karena rasa dagingnya yang enak dan gurih serta memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, dan bernilai ekonomis, sehingga ikan ini banyak dibudidayakan.</p> <p>Penelitian ini telah dilaksanakan selama 30 hari, mulai pada tanggal 13 februari 2023 sampai 14 Maret 2023 berlokasi di laboratorium basah Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan. Bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu benih ikan mas, pakan, air tawar, daun kelor. Jenis pakan benih ikan mas yaitu crumble dengan dosis 5%/BB, dengan frekuensi pemberian 3 kali sehari. Disebar secara merata pada wadah pemeliharaan. Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan melakukan pengukuran kualitas air yaitu suhu, oksigen terlarut, dan pH. Metode penelitian ini menggunakan (RAL) Rancangan Acak Lengkap terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan tersebut adalah perlakuan A (Kontrol): Ekstrak daun kelor 0 ml, B: Ekstrak daun kelor 50 ml, C: Ekstrak daun kelor 100 ml, dan D: Ekstrak daun kelor 150 ml.</p> <p>Pertahanan non-spesifik adalah pertahanan utama pada benih ikan. Salah satu bahan alami sebagai sumber imunostimulan adalah tanaman kelor. Daun kelor mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, terpenoid dan saponin sebagai agen imunostimulan. Imunostimulan adalah senyawa biologis yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Parameter yang diuji adalah leukosit, eritrosit, dan diferensiasi leukosit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun pada benih ikan nila dapat meningkatkan kekebalan non-spesifik, yaitu total leukosit, total eritrosit, dan diferensiasi leukosit.</p> <p>Berdasarkan tingkat kelangsungan hidup bahwa Efektivitas ekstrak daun kelor yang diperoleh terhadap konsentrasi yang berbeda menunjukkan pengaruh nyata (<0.05).</p> <p> </p> <p>Kata Kunci : </p>Andi Nur’ Aulia AnsharHarlina HarlinaNursyahran Nursyahran
##submission.copyrightStatement##
2024-04-302024-04-3012163176