https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/JANUS/issue/feed JURNAL AKUAKULTUR NUSANTARA 2023-10-18T06:50:38+00:00 Dr. Ir. Siti Hadijah, MP janusbdp.umi@umi.ac.id Open Journal Systems <p><strong>JURNAL AKUAKULTUR NUSANTARA (JANUS) </strong>memuat hasil-hasil penelitian bidang “akuakultur” (genetika, pemuliaan dan reproduksi ikan; bioteknologi, nutrisi dan pakan ikan; kesehatan ikan dan lingkungan, Limnologi, serta sumberdaya lahan dalam kegiatan akuakultur).</p> https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/JANUS/article/view/338 Pengaruh Pemberian Pakan Alami yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Cupang (Betta sp.) 2023-10-18T06:00:15+00:00 Andi Nurfadillah nurfadillah@umi.ac.id Muhammad Kasnir nurfadillah@umi.ac.id Muhammad Ikhsan Wamnebo nurfadillah@umi.ac.id <p>Ikan hias merupakan komoditas potensial karena memiliki daya tarik tersendiri. Salah satu dari ikan hias yang saat ini banyak diminati adalah ikan Cupang (<em>Betta</em> sp.). Ikan Cupang di tahap pembenihan sangat membutuhkan pakan yang baik dan berkualitas untuk menunjang keberhasilan selama budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan alami yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan Cupang (<em>Betta</em> Sp.)&nbsp; dan juga menentukan jenis pakan alami yang terbaik untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan cupang (<em>Betta</em> Sp.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik, dan tingkat kelulusan hidup. Dengan pakan Cacing Sutera (<em>Tubifex</em> sp.), Jentik Nyamuk (<em>Cullex</em> sp.), Cacing Darah (Larva chironomus sp.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan alami yang berbeda berpengaruh nyata untuk pertumbuhan bobot mutlak dan laju pertumbuhan spesifik terhadap benih ikan cupang (<em>Betta</em> sp). Sedangkan untuk tingkat kelulusan hidup atau sintasan tidak berpengaruh nyata terhadap benih ikan cupang (<em>Betta</em> sp). Pemberian pakan alami yang terbaik bagi pertumbuhan benih ikan cupang (<em>Betta</em> sp) yaitu pemberian pakan alami cacing sutra.</p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/JANUS/article/view/339 Pengaruh Penggunaan Labu Kuning dan Kepala Udang Sebagai Pakan Tambahan Terhadap Warna Laju Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Mas Koi (Cyprinus carpio) 2023-10-18T05:57:46+00:00 Dahniar Dahniar dahniarbdp@gmail.com St. Hadijah dahniarbdp@gmail.com Ikhsan Wamnebo dahniarbdp@gmail.com <p>Ikan hias merupakan salah satu produk ikan yang permintaanya di kalangan pecinta ikan hias terus meningkat setiap tahunnya oleh pecinta ikan hias. Jenis ikan hias yang banyak diminati adalah &nbsp;ikan mas koi mencapai 26,29% disusul ikan arwana merah, ikan mas koki, ikan cupang hias dan ikan cupang laga. Tingginya permintaan ikan mas koi mendorong petani untuk meningkatkan usaha budidaya ikan mas koi. Permasalahan yang muncul saat ini adalah sebagian besar pakan ikan koi masih didatangkan dari luar negeri. Kendala terbesar yang sering dihadapi para pembudidaya dan peminat ikan hias dengan penyimpanan jangka panjang, warna ikan menjadi memudar, dan ikan mas koi asli pun ikut memudar, tujuan Untuk Mengetahui. Pengaruh Penggunaan Labu Kuning Dan Kepala Udang Sebagai Pakan Tambahan Terhadap Warna, Ikan Mas Koi. Penelitian ini telak dilaksanakan pada tanggal 1 Apriil sampai dengan 15 Mei 2023 yang berlokasi Di UPT Balai Benih Ikan Parang Tambung Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan 3, Analisis bertujuan untuk mengetahui pertumbahan panjang, pertumbuhan berat, pengamatan warna, tingkat kelangsungan hidup, dan ratio konfersi pakan, data kualitas air. Pengamatan perubahan warna dilakukan secara visual dengan pendekatan warna pada Toca Color Finder. Data perubahan warna dianalisis menggunakan uji Uji ANOVA dan Uji Lanjut Duncan Menggunakan bantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 10% tepung kepala udang dan 10% tepung labu kuning dalam pakan memberikan perubahan warna terbaik, dengan penambahan pertumbuhan panjang dan bobot mutlak sebesar, panjang 7.4 cm dan bobot 5.8 gram.</p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/JANUS/article/view/341 Uji Aktivitas Anti Bakteri Ekstrak Hasil Partisi Daun Kemangi (Ocimum Basilicum) Terhadap Pertumbuhan Vibrio Parahaemolyticus 2023-10-18T06:15:16+00:00 Alfirah Alfirah admin@gmail.com Harlina Harlina admin@gmail.com Rosmiati Rosmiati admin@gmail.com <p>Tujuan penelitian ini yaitu Mengetahui kemampuan uji aktivitas fraksinasi daun kemangi (<em>Ocimum basilicum</em>) terhadap <em>V</em><em>ibrio </em><em>parahaemolyticus</em>, Menentukan konsentrasi minimum yang dapat menghambat pertumbuhan (MIC) dan konsentrasi minimum yang dapat mematikan (MBC) <em>V</em><em>ibrio </em><em>parahaemolyticus</em> secara <em>in vitro</em> dari ekstrak aktif daun kemangi (<em>Ocimum basilicum</em>). Hasil yang diperoleh dari uji daya hambat Ekstrak akuades daun kemangi memiliki respon hambatan pertumbuhan kuat karena menghasilkan diameter zona hambat sebesar 15 mm, Kontrol positif yang digunakan adalah OTC 0,5 mg karena merupakan jenis antibiotik yang diindikasikan untuk bakteri&nbsp;<em>parahaemolyticus.</em> Diameter zona hambat yang terbentuk dari kontrol positif yaitu 20mm dikategorikan sangat kuat dan kontrol negatif metanol 96% tidak menunjukkan daya hambat terhadap bakteri uji. Hasil Uji <em>Minimun Inhibitor</em><em>y</em><em> Concentration</em> (MIC) dilakukan apabila pada uji Diameter Daya Hambat (DDH) yang telah dilakukan menunjukkan adanya zona hambat yang dapat dilihat dan diukur diameternya. Konsentrasi yang digunakan 50; 25; 12,5; 6,25; 3,125; 1,5625; 0,78125; 0,390625. Hasil pengamatan MIC ditentukan pada cawan konsentrasi ekstrak terendah yang tidak ditumbuhi mikroba.Sedangkan uji MBC adalah uji lanjutan MIC merupakan konsentrasi terendah antimikroba, Nilai MBC diperoleh dengan melihat ada tidaknya pertumbuhan bakteri pada media <em>Trypticase Soy Agar</em> (TSA). Hasil pengujian MIC konsentrasi 12,5; 6,25; 3,125; 1,5625; 0,78125; 0,390625 tidak terdapat pertumbuhan bakteri <em>parahaemolyticus</em>, Hasil pengujian MBC konsentrasi 50 dan 20 terdapat pertumbuhan bakteri <em>parahaemolyticus</em>.</p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/JANUS/article/view/342 Pengaruh Pemberian Frekuensi Pakan Pelet Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Patin (Pangasianodon hipophthalnus) 2023-10-18T06:42:48+00:00 Bakti Madjading harlina.harlina@umi.ac.id Jayadi Jayadi harlina.harlina@umi.ac.id Hadijah Hadijah harlina.harlina@umi.ac.id <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh frekuensi pemberian pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan patin. Serta mengetahui Frekuensi pemberian pakan untuk mendukung pertumbuhan benih ikan patin. Penelitian mengunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal yang terdiri dari satu perlakuan yaitu pemberian frekuensi pakan pada benih ikan patin dengan 3 perlakuan, 3 kali ulangan yakni Perlakuan A dengan frekuensi pemberia pakan 2 kali dalam sehari (pagi jam 08.00 dan sore jam17.00), Perlakuan B frekuensi pemberia pakan 3 kali dalam sehari (pagi jam 08.00, siang jam 13.00 dan sore jam 17.00), Perlakuan C frekuensi pemberia pakan 4 kali dalam sehari (pagi jam 08.00,siangjam 11.00 dan jam 14.00, sore jam 17.00). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA pada taraf kepercayaan 95% dan uji lanjud menggunakan software SPSS 26 untuk mengetahui parameter terbaik. Parameter yang diamati adalah tingkat kelangsungan hidup, pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik, rasio konvensi pakan (FCR), kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pemberian frekuensi pakan pellet terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan patin <em>(Pangasianodon Hipophthalnus). </em>Perlakuan terbaik didapatkan dari perlakuan pemberian pakan sebanyak 3x sehari menghasikan pertumbuhan panjang mutlak sebesar 7,7 cm, pertumbuhan bobot mutlak sebesar 9,1 gram, laju pertumbuhan spesifik sebesar 0,22 %/hari, tingkat kelangsurngan hidup sebesar 100%.</p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fpik.umi.ac.id/index.php/JANUS/article/view/343 Inventarisasi Parasit pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dari Beberapa Lokasi Budidaya 2023-10-18T06:50:04+00:00 Nurul Azisah andi.hamdillah@umi.ac.id Andi Hamdillah andi.hamdillah@umi.ac.id Harlina Harlina andi.hamdillah@umi.ac.id <p>Serangan penyakit pada ikan berdampak terhadap produksi budidaya perikanan. Salah satu jenis patogen yang menginfeksi nila (Oreochromis niloticus) adalah parasit. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi parasite, mengetahui prevalensi dan intensitas ektoparasit yang menginfeksi ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2022. Sampel diambil secara acak (random sampling) dari beberapa lokasi berbeda. Pemeriksaan ektoparasit dilakukan pada bagian sirip, insang dan usus serta lendir secara scrapping. Identifikasi parasit dilakukan dengan cara pengamatan menggunakan mikroskop binocular dengan pembesaran 40×. Identifikasi parasit dilakukan dengan mencocokkan morfologi tubuh parasit dari gambar yang diperoleh dengan beberapa literatur acuan. Pengamatan data pendukung yaitu kualitas air yang seperti pH, DO, suhu,dan amonia. Data yang diperoleh dari sampel yang telah diperiksa, dilakukan perhitungan prevalensi dan intensitas menggunakan rumus. Hasil penelitian ditemukan 3 spesies ektoparasit yang teridentifikasi yaitu Trichodina sp., Gyrodactylus sp. dan , Dactylogyrus sp. Nilai prevalensi dan intensitas parasite tertinggi yang teramati terdapat pada lokasi A yaitu 100% dan 4,15 sedangkan nilai prevalensi dan intensitas terendah terdapat pada lokasi B yaitu&nbsp; 67% dan 3,1.</p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##